HURUF ARAB DAN PENYUSUNANNYA



LEKSIKOGRAFI
HURUF ARAB DAN PENYUSUNANNYA
31 Maret 2016
 


Dosen Pengampu:
Akhmad Saehudin, M.Ag.
    
Disusun oleh:
Agus Suryana 11150240000026
Ida Nur Jannah 11140240000038
Shafa Fitri Anisa 11140240000035


JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
            2016

Jl.Ir.H.Juanda No.95 Ciputat 15412Telp.(021)7401925,Fax.(021)7402982

A.    Pengertian
1.      Huruf
Menurut KBBI, Huruf adalah tanda aksara tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Huruf juga dikenal dengan dua jenis, yaitu huruf vokal (hidup) dan huruf konsonan (mati).  
2.      Abjad Semit
Abjad adalah system penulisan yang menuliskan semua fonem, kecuali vokal. Semit (dari bahasa Ibrani yaitu “Sem’, bahasa arab سامي, Syam) adalah suatu istilah yang mula-mula digunakan dalam linguistik dan etnologi untuk merujuk kepada sebuah “keluarga atau rumpun bahasa” asal Timur Tengah, yang sekarang disebut “Rumpun bahasa Semit”.
3.      Alfabet
Alfabet adalah  sebuah tulisan yang terdiri dari vokal dan konsonan. Kata alfabet diambil dari bahasa Yunani dari dua huruf pertama  alpha dan beta. Sama seperti abjad diambil dari huruf-huruf awal arab (ا, ب, ج, د ( dengan susuna standar semit (huruf yang mirip misal ba, ta, tsa dilewati).
4.      Makharij al-Huruf
Makharij al-Huruf adalah tempat-tempat keluar huruf hijaiyah. Adapun tempat-tempat keluar huruf hijaiyah ada 5 tempat, yaitu:
a.       Lubang tenggorokan dan mulut (al-jaufu)
b.      Tenggorokan (al-halqi)
c.       Mulut (al-lisan)
d.      Dua bibir (asy-syafataini)
e.       Pangkal hidung (al-khoisum).
A.    Penyusunan Huruf
a.       Berdasarkan Abjad Arab
Huruf arab berjumlah 28 huruf, memiliki cara penulisan dimulai dari sisi kanan menuju kiri dan bergaya miring. Huruf arab dapat digolongkan sebagai sebuah abjad, karena memiliki sistem pengurutan yang lazim dan dapat melambangkan bunyi bahasa dari bahasa yang dituliskannya. Huruf arab memiliki 2 macam sistem pengurutan huruf yang lazim yaitu : abjad arab – urutan abjadi dan abjad arab – urutan hija’i.

                                                                      i.             Abjad arab – urutan abjadi
Abjadi أَبْجَدِي atau A-B-C-D/A-B-G-D/A-B-J-D ا-ب-ج-د adalah sistem pengurutan huruf tertua pada Abjad Arab, yang mengurutkan huruf berdasarkan besarnya nilai angka yang telah ditetapkan pada masing-masing hurufnya.

Abjad Arab - Urutan Abjadi biasanya digunakan untuk menetapkan nilai angka (numerical values) dari sebuah kata berbahasa Arab dan mengekspresikan seni angka, misalnya pada: Numerologi (Ilmu tentang Angka), sistem angka desimal, dan lain sebagainya.
                                                                    ii.            Abjad arab – urutan hija’i
Hija’i هِجَائِي atau Alifba’i أَلِفْبَائِي adalah sistem pengurutan huruf mutakhir pada Abjad Arab, yang mengurutkan huruf berdasarkan kemiripan bentuk hurufnya dan tidak pernah digunakan sebagai angka.
Huruf Dasar Abjad Arab
Urutan Abjadi
Urutan Hija’i
No.
Asli/Baku
Varian Maghrebi
Nilai
No.
Asli/Baku
Varian Maghrebi
1
Alif ا {alif} /ā/ /ʼ/ /(a)/
1
1
Alif ا {alif} /ā/ /ʼ/ /(a)/
2
Ba ب {bāʾ} /b/
2
2
Ba ب {bāʾ} /b/
3
Jim ج {Ǧīm} {jīm} /ǧ/ /j/
3
3
Ta ت {tāʾ} /t/
4
Dal د {dāl} /d/
4
4
Tsa ث {thāʼ} {Ṯāʾ} /th/
5
Ha’ ه {hāʾ} /h/
5
5
Jim ج {Ǧīm} {jīm} /ǧ/ /j/
6
Waw و {wāw} /w/ /ū/ /(u)/
6
6
Ha ح {Ḥāʾ} /ḥ/
7
Zay ز {zāy, zayn} /z/
7
7
Kha خ {Ḫāʾ} {khāʼ} /ḫ/ /kh/
8
Ha ح {Ḥāʾ} /ḥ/
8
8
Dal د {dāl} /d/
9
Tha ط {Ṭāʾ} /ṭ/
9
9
Dzal ذ {dhāl} {Ḏāl} /dh/
10
Ya ي {yāʾ} /y/ /ī/ /(i)/
Ya ی
{yāʾ} /y/ /ī/ /(i)/
10
10
Ra ر {rāʾ} /r/
11
Kaf ك {kāf} /k/
Kaf ک
{kāf} /k/
20
11
Zay ز {zāy, zayn} /z/
12
Lam ل {lām} /l/
30
12
Sin س {sīn} /s/
Tha ط {Ṭāʾ} /ṭ/
13
Mim م {mīm} /m/
40
13
Shin ش {shīn} {Šhīn} /sh/ /š/
Zha ظ {Ẓāʾ} /ẓ/
14
Nun ن {nūn} /n/
50
14
Shad ص {Ṣād} /ṣ/
Kaf ک
{kāf} /k/
15
Sin س {sīn} /s/
Shad ص {Ṣād} /ṣ/
60
15
Dhad ض {Ḍād} /ḍ/
Lam ل {lām} /l/
16
Ain ع {ʿain} {ʻayn} /‘/
70
16
Tha ط {Ṭāʾ} /ṭ/
Mim م {mīm} /m/
17
Fa ف {fāʾ} /f/
Fa ڢ
{fāʾ} /f/
80
17
Zha ظ {Ẓāʾ} /ẓ/
Nun ن {nūn} /n/
18
Shad ص {Ṣād} /ṣ/
Dhad ض {Ḍād} /ḍ/
90
18
Ain ع {ʿain} {ʻayn} /‘/
Shad ص {Ṣād} /ṣ/
19
Qaf ق {qāf} /q/ /k/
Qaf ٯ
{qāf} /q/ /k/
100
19
Ghain غ {ghayn} {Ġain} /gh/ /ġ/
Dhad ض {Ḍād} /ḍ/
20
Ra ر {rāʾ} /r/
200
20
Fa ف {fāʾ} /f/
Ain ع {ʿain} {ʻayn} /‘/
21
Shin ش {shīn} {Šhīn} /sh/ /š/
Sin س {sīn} /s/
300
21
Qaf ق {qāf} /q/ /k/
Ghain غ {ghayn} {Ġain} /gh/ /ġ/
22
Ta ت {tāʾ} /t/
400
22
Kaf ك {kāf} /k/
Fa ڢ
{fāʾ} /f/
23
Tsa ث {thāʼ} {Ṯāʾ} /th/
500
23
Lam ل {lām} /l/
Qaf ٯ
{qāf} /q/ /k/
24
Kha خ {Ḫāʾ} {khāʼ} /ḫ/ /kh/
600
24
Mim م {mīm} /m/
Sin س {sīn} /s/
25
Dzal ذ {dhāl} {Ḏāl} /dh/
700
25
Nun ن {nūn} /n/
Shin ش {shīn} {Šhīn} /sh/ /š/
26
Dhad ض {Ḍād} /ḍ/
Zha ظ {Ẓāʾ} /ẓ/
800
26
Ha’ ه {hāʾ} /h/
27
Zha ظ {Ẓāʾ} /ẓ/
Ghain غ {ghayn} {Ġain} /gh/ /ġ/
900
27
Waw و {wāw} /w/ /ū/ /(u)/
28
Ghain غ {ghayn} {Ġain} /gh/ /ġ/
Shin ش {shīn} {Šhīn} /sh/ /š/
1000
28
Ya ي {yāʾ} /y/ /ī/ /(i)/
Ya ی
{yāʾ} /y/ /ī/ /(i)/




           
a.       Berdasarkan Alfabet
Sistem alfabetis umum adalah penyusunan kata dalam kamus berdasarkan urutan huruf hijaiyah yang kita kenal hingga sekarang, sejak huruf alif hingga ya. Hanya saja, perbedaan sistem alfabetis umum dengan system alfabetis khusus terletak pada aspek akar kata (ushul al-kalimah).
b.      Berdasarkan Makhariju Al-huruf
الحروف كما شاع ترتيبها في الاندلس
ترتيب الحروف بحسب مخارجها
عند القالي
عند سيبوبه
عند الخليل
ا
ه
ء/ ا
ع
ب
ح
ه
ح
ت
ع
ع
ه
ث
خ
ح
خ
ج
غ
غ
غ




ح
ق
خ
ق
خ
ك
ق
ك
د
ض
ك
ج
ذ
ج
ج
ش
ر
ش
ش
ض
ز
ل
ي
ص
ط
ر
ض
س
ظ
ن
ل
ز
ك
ط
ن
ط
ل
د
ر
ت
م
ت
ط
د
ن
ص
د
ظ
ص
ز
ت
ذ
ض
س
ز
ث
ع
ظ
س
ر
غ
ذ
ص
ل
ف
ث
ظ
ن

ق
ف
ذ
ف
س
ب
ث
ب
ش
م
ف
م
ه
و
ب
ء/ي
و
ا
م
و
ي
ي/ء
و
ا














الفصل الثالث






Hasil Penerjemahan
Resume kedua
Penyusunan huruf mu’jam
Huruf-huruf mu’jam – كما في التاج  - : adalah suku kata yang dikhususkan antara huruf-huruf umum lainnya. Ibnu Atsir berkata: huruf mu’jam yaitu ا, ب, ت, ث ...... aku menyebutnya asing, yaitu menghilangkan inti dengan memberi tanda titik. Dan apabila aku menyebutnya buku mu’jam, maka bahasa asingnya diberi tanda titik sehingga terlihat jelas.
            Mereka berkata: huruf mu’jam, mereka menambahkan karakter ke dalam kamus, maka ada yang bertanya: apa yang dimaksud dengan karakter mu’jam, apakah mu’jam merupakan gambaran untuk huruf ini, atau bukan gambarannya?
            Ibnu Saidah berkata dalam ( (المحكم والمحيط الاعظم : menurut pendapat kami: huruf mu’jam itu bukan sifat atau gambaran, ada dua pendapat: salah satunya yaitu: jika tidak di tambahkan ke mu’jam maka tidak ada huruf. dan pendapat lain, huruf-huruf itu ditambahkan. Dan tidak mungkin menambahkan maushuf kedalam sifatnya.Para ilmuan berkata, tidak boleh ditambahkan sesuatu didalamnya. Sifat itu maushuf sebagai makna, tidak boleh menambahkan karakter kedalam mu’jam, karena tidak langsung menambahkan sesuatu kedalam dirinya, berkata: dilarang menambahkan karena tujuan penanbahannya tidak kuat, karena keduanya dikhususkan dalam definisinya.
            Muhammad bin Yazid mengambil referensi mu’jam, tingkat asing, seperti dikatakan kamu menyisipkan pengantar, dan mengeluarkan melalui jalan keluar, yakni menyisipkan dan mengeluarkan. Akhfasy mengatakan beberapa darinya membaca ((ومن يهن الله فما له من مكرم, dengan ra’ fathah, yakni: dari kata اكرام, mereka berkata: merupakan huruf asing.
            Menurut Ibnu Sayidah dan Ibnu Bari, meneruskan pendapat Muhammad bin Yazid: huruf mu’jam yaitu: sholat pada awal waktu dan masjid jami’, awal waktu bukan arti dari sholat, dan jami’ bukan masjid dalam segi makna, tetapi itu merupakan sifat.
            Ibnu Faris berkata dalam (مقاييس اللغة): sahabat berkata : huruf mu’jam itu ringan, yaitu suku kata, karena bahasa itu asing . . . saya berfikir bahwa sahabat menginginkan bahasa asing karena suku kata tidak berlanjut tanpa penulisan ucapan yang dimengerti, oleh karena itu saya berharap dengan huruf mu’jam: catatan mu’jam, yaitu catatan bahasa arab, karena kita tidak mengetahui catatan dari naskah yang diarabkan sampai mempunyai  makna yang banyak, penulisan bahasa asing menggunakan harakat.
Ibnu Sayidah – فى المحكم - mengatakan: huruf-huruf ini bukan termasuk glosarium, beberapa huruf mu’jam: apakah kamu tidak melihat bahwa alif, ha, dzal, dan semisalnya bukan merupakan leksikal, bagaimana penamaan semua huruf-huruf mu’jam ini? Dikatakan: penamaannya: karena satu harakat bisa merubah suaranya; maka sebagiannya di asingkan, dan sebagiannya dihilangkan, dan telah diketahui yang dihilangkan itu tanpa leksikal, dan itu penggunaan dalam bahasa asing, dan telah ditingkatkan dengan harakat dan istibham, tidak ada perbedaan antara istibham dengan huruf asing, memulai bentuk I’jam dalam penjelasannya, apakah kamu tidak melihat jika meng-I’jam-kan jim dengan salah satu yang lebih rendah, dan kha dengan sesuatu yang lebih tinggi, dan meninggalkan ha dengan anonim, telah diketahui dengan mengabaikan satu huruf dari dua huruf yang lain, maksudku jim dan kha, dan begitu juga dal dan dzal,shad dan dhad, dan huruf-huruf yang lain, dan penjelasan yang lain bisa di lihat di حروف المعجم

Resume ketiga
Huruf hijaiyah dalam kamus
Jauhari berkata dalam صحاح العربية : setiap kelompok huruf dan batas itu menjadi satu-satunya dan dari huruf itu membentuk persatuan, dan huruf : satu huruf ejaan.
Ibnu Sayidah berkata dalam المحكم  : huruf dari abjad hijaiyah. Dan huruf : alat  penghubung karena dia menghubungkan isim dengan isim, dan fi’il dengan fi’il . . . dan aspek yang lain. Dan huruf perintah: dalam aspek apapun, jika melihat hal yang tidak menyenangkan tinggalkan. Dan dalam kalimat: ومن الناس من يعبد الله على حرف  apabila melihat sesuatu yang tidak suka maka berbalik dari wajahnya.
Dan dari mazaji: yaitu huruf perintah, atau dari perbedaan, seperti dalam perbedaan kata kemah, apabila melihat kemenangan yang tetap.
            Al-asma’I berkata –كما في اللسان- : huruf seperti lelucon onta betina,
Azhari berkata: seperti yang dikatakan Abu Abbas dalam tafsir perkataan Ka’ab bin Zuhair:
حرف اخوها ابوها من مهجنة               وعمها خالها قوداء شمليل
Berkata: menyusun onta betina dengan huruf karena dhomir, penyerupaan huruf dari huruf mu’jam yaitu alif dalam ketepatannya. 
            Dan merusak hal yang dirusak : keadilan. Dengan pena: sama sekali yang disesatkan, dan percakapan tentang judul: perubahan, dan di dalam al-Quran dan kalimat: perubahan makna huruf dan perubahan makna kalimat mempunyai kesamaan makna.
            Ibnu Faris berkata didalam معجل   sindirannya: apabila terdapat di dalamnya sya’ir … dan ejaan: aku telah mengeja. Maka aneh: ejaan huruf, dikatakan: menyindir.
            Jauhari berkata: didalam صحاح  : aku telah mengeja dengan huruf ejaan sindiran, dan mengejanya dengan makna.
            Abu Zaid berkata – berdasarkan bahasa- ejaan: bacaan, aku katakan kepada anak Bani Qais: apakah kamu membaca sebagian al-Qur’an? dia berkata: demi allah, aku mengejanya, dia menginginkan aku membacanya, dia berkata: aku telah melihat puisi, maka aku eja dua bait dalam sehari, yaitu apa yang aku lihat.
            Karakter ejaan dalam bahasa arab: yaitu suku kata yang dibangun dengan ucapan, jumlahnya 28 huruf, yaitu  alif sampai ya, dan disebut huruf ejaan.
Resume keempat
Huruf-huruf ejaan dan susunannya menurut abjad
Puncaknya islam pada abad 7 Masehi, bangsa Arab tidak dapat membaca dan menulis, kecuali beberapa orang Quraisy dan sebagian penduduk Madinah, mereka mengetahui tulisan atau naskah rumor wilayah arab seperti Syam, Iraq dan Yaman. Sampai sebagian bisa menulis, melukis kalimat arab dengan menyalin huruf nabthiyyah dan saryaniyyah, orang Yahudi menulis bahasa arab dengan karakter bahasa Eropa.
            Di wilayah bangsa Arab ada naskah rumor, menyalin abjad finiqiyyah susunan hurufnya, mereka melampirkan huruf-huruf tambahan yang menyerupai contoh susunan abjad tersebut.

Kalimat (susunan abjad) perbandingannya dengan kata (abjad) yaitu ada 6 macam: ابحد, هوز, حطي, كلمن, سعفص, فرشت,  yaitu kalimat yang didalamnya terdapat huruf ejaan finiqiyyah 22 susunannya kalimatnya di ambil dari huruf yang dilepaskan darinya, maka susunannya menjadi suku kata yaitu:
ا ب ج د, ه و ز, ح ط ي, ك ل م ن, س ع ف ص, ق ر ش ت,   adapun huruf tambahan ada 6 : ث خ ذ ض ظ غ  
Bangsa Arab telah membebaskan nama ( الروادف ) karena mereka mengikuti 6 kalimat yang pertama. Dua penulis menggunakan dua kalimat yang berbeda,ضظغ , jumlah keseluruhan kalimat ini ada 8 yang membebaskan isim (susunan bahasa arab) susunan abjad ini dipopulerkan di maghrib yang sedikit berbeda dari susunan aran ketika di masyriq.
            Dan catatan susunan suku kata pada kalimat (alfabet arab) disebut (حساب الجمل   ) yaitu perhitngan bentuk hurufnya, setiap huruf termasuk kedalam bilangan, satuan, puluhan dan ratusan.
            Telah kami buat jadwal khusus untuk penelitian ini, kami mengingat ada huruf-huruf mu’jam, dan setiap golongannya terkenal di masyarakat, dari penjelasan alfabet dan beberapa jumlah kalimat di masyriq Arab, seperti yang dipopulerkan di maghrib Arab. 







DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Al-Khathib, 1967. Al-Mu’jam al-‘Arabi baina al-Madli wa al-Hadlir. Kairo: Mathba’ah  al-Nahdlah al-Jadidah.



LEKSIKOGRAFI
HURUF ARAB DAN PENYUSUNANNYA
31 Maret 2016
 


Dosen Pengampu:
Akhmad Saehudin, M.Ag.
    
Disusun oleh:
Agus Suryana 11150240000026
Ida Nur Jannah 11140240000038
Shafa Fitri Anisa 11140240000035


JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
            2016

Jl.Ir.H.Juanda No.95 Ciputat 15412Telp.(021)7401925,Fax.(021)7402982

A.    Pengertian
1.      Huruf
Menurut KBBI, Huruf adalah tanda aksara tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Huruf juga dikenal dengan dua jenis, yaitu huruf vokal (hidup) dan huruf konsonan (mati).  
2.      Abjad Semit
Abjad adalah system penulisan yang menuliskan semua fonem, kecuali vokal. Semit (dari bahasa Ibrani yaitu “Sem’, bahasa arab سامي, Syam) adalah suatu istilah yang mula-mula digunakan dalam linguistik dan etnologi untuk merujuk kepada sebuah “keluarga atau rumpun bahasa” asal Timur Tengah, yang sekarang disebut “Rumpun bahasa Semit”.
3.      Alfabet
Alfabet adalah  sebuah tulisan yang terdiri dari vokal dan konsonan. Kata alfabet diambil dari bahasa Yunani dari dua huruf pertama  alpha dan beta. Sama seperti abjad diambil dari huruf-huruf awal arab (ا, ب, ج, د ( dengan susuna standar semit (huruf yang mirip misal ba, ta, tsa dilewati).
4.      Makharij al-Huruf
Makharij al-Huruf adalah tempat-tempat keluar huruf hijaiyah. Adapun tempat-tempat keluar huruf hijaiyah ada 5 tempat, yaitu:
a.       Lubang tenggorokan dan mulut (al-jaufu)
b.      Tenggorokan (al-halqi)
c.       Mulut (al-lisan)
d.      Dua bibir (asy-syafataini)
e.       Pangkal hidung (al-khoisum).
A.    Penyusunan Huruf
a.       Berdasarkan Abjad Arab
Huruf arab berjumlah 28 huruf, memiliki cara penulisan dimulai dari sisi kanan menuju kiri dan bergaya miring. Huruf arab dapat digolongkan sebagai sebuah abjad, karena memiliki sistem pengurutan yang lazim dan dapat melambangkan bunyi bahasa dari bahasa yang dituliskannya. Huruf arab memiliki 2 macam sistem pengurutan huruf yang lazim yaitu : abjad arab – urutan abjadi dan abjad arab – urutan hija’i.

                                                                      i.             Abjad arab – urutan abjadi
Abjadi أَبْجَدِي atau A-B-C-D/A-B-G-D/A-B-J-D ا-ب-ج-د adalah sistem pengurutan huruf tertua pada Abjad Arab, yang mengurutkan huruf berdasarkan besarnya nilai angka yang telah ditetapkan pada masing-masing hurufnya.

Abjad Arab - Urutan Abjadi biasanya digunakan untuk menetapkan nilai angka (numerical values) dari sebuah kata berbahasa Arab dan mengekspresikan seni angka, misalnya pada: Numerologi (Ilmu tentang Angka), sistem angka desimal, dan lain sebagainya.
                                                                    ii.            Abjad arab – urutan hija’i
Hija’i هِجَائِي atau Alifba’i أَلِفْبَائِي adalah sistem pengurutan huruf mutakhir pada Abjad Arab, yang mengurutkan huruf berdasarkan kemiripan bentuk hurufnya dan tidak pernah digunakan sebagai angka.
Huruf Dasar Abjad Arab
Urutan Abjadi
Urutan Hija’i
No.
Asli/Baku
Varian Maghrebi
Nilai
No.
Asli/Baku
Varian Maghrebi
1
Alif ا {alif} /ā/ /ʼ/ /(a)/
1
1
Alif ا {alif} /ā/ /ʼ/ /(a)/
2
Ba ب {bāʾ} /b/
2
2
Ba ب {bāʾ} /b/
3
Jim ج {Ǧīm} {jīm} /ǧ/ /j/
3
3
Ta ت {tāʾ} /t/
4
Dal د {dāl} /d/
4
4
Tsa ث {thāʼ} {Ṯāʾ} /th/
5
Ha’ ه {hāʾ} /h/
5
5
Jim ج {Ǧīm} {jīm} /ǧ/ /j/
6
Waw و {wāw} /w/ /ū/ /(u)/
6
6
Ha ح {Ḥāʾ} /ḥ/
7
Zay ز {zāy, zayn} /z/
7
7
Kha خ {Ḫāʾ} {khāʼ} /ḫ/ /kh/
8
Ha ح {Ḥāʾ} /ḥ/
8
8
Dal د {dāl} /d/
9
Tha ط {Ṭāʾ} /ṭ/
9
9
Dzal ذ {dhāl} {Ḏāl} /dh/
10
Ya ي {yāʾ} /y/ /ī/ /(i)/
Ya ی
{yāʾ} /y/ /ī/ /(i)/
10
10
Ra ر {rāʾ} /r/
11
Kaf ك {kāf} /k/
Kaf ک
{kāf} /k/
20
11
Zay ز {zāy, zayn} /z/
12
Lam ل {lām} /l/
30
12
Sin س {sīn} /s/
Tha ط {Ṭāʾ} /ṭ/
13
Mim م {mīm} /m/
40
13
Shin ش {shīn} {Šhīn} /sh/ /š/
Zha ظ {Ẓāʾ} /ẓ/
14
Nun ن {nūn} /n/
50
14
Shad ص {Ṣād} /ṣ/
Kaf ک
{kāf} /k/
15
Sin س {sīn} /s/
Shad ص {Ṣād} /ṣ/
60
15
Dhad ض {Ḍād} /ḍ/
Lam ل {lām} /l/
16
Ain ع {ʿain} {ʻayn} /‘/
70
16
Tha ط {Ṭāʾ} /ṭ/
Mim م {mīm} /m/
17
Fa ف {fāʾ} /f/
Fa ڢ
{fāʾ} /f/
80
17
Zha ظ {Ẓāʾ} /ẓ/
Nun ن {nūn} /n/
18
Shad ص {Ṣād} /ṣ/
Dhad ض {Ḍād} /ḍ/
90
18
Ain ع {ʿain} {ʻayn} /‘/
Shad ص {Ṣād} /ṣ/
19
Qaf ق {qāf} /q/ /k/
Qaf ٯ
{qāf} /q/ /k/
100
19
Ghain غ {ghayn} {Ġain} /gh/ /ġ/
Dhad ض {Ḍād} /ḍ/
20
Ra ر {rāʾ} /r/
200
20
Fa ف {fāʾ} /f/
Ain ع {ʿain} {ʻayn} /‘/
21
Shin ش {shīn} {Šhīn} /sh/ /š/
Sin س {sīn} /s/
300
21
Qaf ق {qāf} /q/ /k/
Ghain غ {ghayn} {Ġain} /gh/ /ġ/
22
Ta ت {tāʾ} /t/
400
22
Kaf ك {kāf} /k/
Fa ڢ
{fāʾ} /f/
23
Tsa ث {thāʼ} {Ṯāʾ} /th/
500
23
Lam ل {lām} /l/
Qaf ٯ
{qāf} /q/ /k/
24
Kha خ {Ḫāʾ} {khāʼ} /ḫ/ /kh/
600
24
Mim م {mīm} /m/
Sin س {sīn} /s/
25
Dzal ذ {dhāl} {Ḏāl} /dh/
700
25
Nun ن {nūn} /n/
Shin ش {shīn} {Šhīn} /sh/ /š/
26
Dhad ض {Ḍād} /ḍ/
Zha ظ {Ẓāʾ} /ẓ/
800
26
Ha’ ه {hāʾ} /h/
27
Zha ظ {Ẓāʾ} /ẓ/
Ghain غ {ghayn} {Ġain} /gh/ /ġ/
900
27
Waw و {wāw} /w/ /ū/ /(u)/
28
Ghain غ {ghayn} {Ġain} /gh/ /ġ/
Shin ش {shīn} {Šhīn} /sh/ /š/
1000
28
Ya ي {yāʾ} /y/ /ī/ /(i)/
Ya ی
{yāʾ} /y/ /ī/ /(i)/




           
a.       Berdasarkan Alfabet
Sistem alfabetis umum adalah penyusunan kata dalam kamus berdasarkan urutan huruf hijaiyah yang kita kenal hingga sekarang, sejak huruf alif hingga ya. Hanya saja, perbedaan sistem alfabetis umum dengan system alfabetis khusus terletak pada aspek akar kata (ushul al-kalimah).
b.      Berdasarkan Makhariju Al-huruf
الحروف كما شاع ترتيبها في الاندلس
ترتيب الحروف بحسب مخارجها
عند القالي
عند سيبوبه
عند الخليل
ا
ه
ء/ ا
ع
ب
ح
ه
ح
ت
ع
ع
ه
ث
خ
ح
خ
ج
غ
غ
غ




ح
ق
خ
ق
خ
ك
ق
ك
د
ض
ك
ج
ذ
ج
ج
ش
ر
ش
ش
ض
ز
ل
ي
ص
ط
ر
ض
س
ظ
ن
ل
ز
ك
ط
ن
ط
ل
د
ر
ت
م
ت
ط
د
ن
ص
د
ظ
ص
ز
ت
ذ
ض
س
ز
ث
ع
ظ
س
ر
غ
ذ
ص
ل
ف
ث
ظ
ن

ق
ف
ذ
ف
س
ب
ث
ب
ش
م
ف
م
ه
و
ب
ء/ي
و
ا
م
و
ي
ي/ء
و
ا














الفصل الثالث






Hasil Penerjemahan
Resume kedua
Penyusunan huruf mu’jam
Huruf-huruf mu’jam – كما في التاج  - : adalah suku kata yang dikhususkan antara huruf-huruf umum lainnya. Ibnu Atsir berkata: huruf mu’jam yaitu ا, ب, ت, ث ...... aku menyebutnya asing, yaitu menghilangkan inti dengan memberi tanda titik. Dan apabila aku menyebutnya buku mu’jam, maka bahasa asingnya diberi tanda titik sehingga terlihat jelas.
            Mereka berkata: huruf mu’jam, mereka menambahkan karakter ke dalam kamus, maka ada yang bertanya: apa yang dimaksud dengan karakter mu’jam, apakah mu’jam merupakan gambaran untuk huruf ini, atau bukan gambarannya?
            Ibnu Saidah berkata dalam ( (المحكم والمحيط الاعظم : menurut pendapat kami: huruf mu’jam itu bukan sifat atau gambaran, ada dua pendapat: salah satunya yaitu: jika tidak di tambahkan ke mu’jam maka tidak ada huruf. dan pendapat lain, huruf-huruf itu ditambahkan. Dan tidak mungkin menambahkan maushuf kedalam sifatnya.Para ilmuan berkata, tidak boleh ditambahkan sesuatu didalamnya. Sifat itu maushuf sebagai makna, tidak boleh menambahkan karakter kedalam mu’jam, karena tidak langsung menambahkan sesuatu kedalam dirinya, berkata: dilarang menambahkan karena tujuan penanbahannya tidak kuat, karena keduanya dikhususkan dalam definisinya.
            Muhammad bin Yazid mengambil referensi mu’jam, tingkat asing, seperti dikatakan kamu menyisipkan pengantar, dan mengeluarkan melalui jalan keluar, yakni menyisipkan dan mengeluarkan. Akhfasy mengatakan beberapa darinya membaca ((ومن يهن الله فما له من مكرم, dengan ra’ fathah, yakni: dari kata اكرام, mereka berkata: merupakan huruf asing.
            Menurut Ibnu Sayidah dan Ibnu Bari, meneruskan pendapat Muhammad bin Yazid: huruf mu’jam yaitu: sholat pada awal waktu dan masjid jami’, awal waktu bukan arti dari sholat, dan jami’ bukan masjid dalam segi makna, tetapi itu merupakan sifat.
            Ibnu Faris berkata dalam (مقاييس اللغة): sahabat berkata : huruf mu’jam itu ringan, yaitu suku kata, karena bahasa itu asing . . . saya berfikir bahwa sahabat menginginkan bahasa asing karena suku kata tidak berlanjut tanpa penulisan ucapan yang dimengerti, oleh karena itu saya berharap dengan huruf mu’jam: catatan mu’jam, yaitu catatan bahasa arab, karena kita tidak mengetahui catatan dari naskah yang diarabkan sampai mempunyai  makna yang banyak, penulisan bahasa asing menggunakan harakat.
Ibnu Sayidah – فى المحكم - mengatakan: huruf-huruf ini bukan termasuk glosarium, beberapa huruf mu’jam: apakah kamu tidak melihat bahwa alif, ha, dzal, dan semisalnya bukan merupakan leksikal, bagaimana penamaan semua huruf-huruf mu’jam ini? Dikatakan: penamaannya: karena satu harakat bisa merubah suaranya; maka sebagiannya di asingkan, dan sebagiannya dihilangkan, dan telah diketahui yang dihilangkan itu tanpa leksikal, dan itu penggunaan dalam bahasa asing, dan telah ditingkatkan dengan harakat dan istibham, tidak ada perbedaan antara istibham dengan huruf asing, memulai bentuk I’jam dalam penjelasannya, apakah kamu tidak melihat jika meng-I’jam-kan jim dengan salah satu yang lebih rendah, dan kha dengan sesuatu yang lebih tinggi, dan meninggalkan ha dengan anonim, telah diketahui dengan mengabaikan satu huruf dari dua huruf yang lain, maksudku jim dan kha, dan begitu juga dal dan dzal,shad dan dhad, dan huruf-huruf yang lain, dan penjelasan yang lain bisa di lihat di حروف المعجم

Resume ketiga
Huruf hijaiyah dalam kamus
Jauhari berkata dalam صحاح العربية : setiap kelompok huruf dan batas itu menjadi satu-satunya dan dari huruf itu membentuk persatuan, dan huruf : satu huruf ejaan.
Ibnu Sayidah berkata dalam المحكم  : huruf dari abjad hijaiyah. Dan huruf : alat  penghubung karena dia menghubungkan isim dengan isim, dan fi’il dengan fi’il . . . dan aspek yang lain. Dan huruf perintah: dalam aspek apapun, jika melihat hal yang tidak menyenangkan tinggalkan. Dan dalam kalimat: ومن الناس من يعبد الله على حرف  apabila melihat sesuatu yang tidak suka maka berbalik dari wajahnya.
Dan dari mazaji: yaitu huruf perintah, atau dari perbedaan, seperti dalam perbedaan kata kemah, apabila melihat kemenangan yang tetap.
            Al-asma’I berkata –كما في اللسان- : huruf seperti lelucon onta betina,
Azhari berkata: seperti yang dikatakan Abu Abbas dalam tafsir perkataan Ka’ab bin Zuhair:
حرف اخوها ابوها من مهجنة               وعمها خالها قوداء شمليل
Berkata: menyusun onta betina dengan huruf karena dhomir, penyerupaan huruf dari huruf mu’jam yaitu alif dalam ketepatannya. 
            Dan merusak hal yang dirusak : keadilan. Dengan pena: sama sekali yang disesatkan, dan percakapan tentang judul: perubahan, dan di dalam al-Quran dan kalimat: perubahan makna huruf dan perubahan makna kalimat mempunyai kesamaan makna.
            Ibnu Faris berkata didalam معجل   sindirannya: apabila terdapat di dalamnya sya’ir … dan ejaan: aku telah mengeja. Maka aneh: ejaan huruf, dikatakan: menyindir.
            Jauhari berkata: didalam صحاح  : aku telah mengeja dengan huruf ejaan sindiran, dan mengejanya dengan makna.
            Abu Zaid berkata – berdasarkan bahasa- ejaan: bacaan, aku katakan kepada anak Bani Qais: apakah kamu membaca sebagian al-Qur’an? dia berkata: demi allah, aku mengejanya, dia menginginkan aku membacanya, dia berkata: aku telah melihat puisi, maka aku eja dua bait dalam sehari, yaitu apa yang aku lihat.
            Karakter ejaan dalam bahasa arab: yaitu suku kata yang dibangun dengan ucapan, jumlahnya 28 huruf, yaitu  alif sampai ya, dan disebut huruf ejaan.
Resume keempat
Huruf-huruf ejaan dan susunannya menurut abjad
Puncaknya islam pada abad 7 Masehi, bangsa Arab tidak dapat membaca dan menulis, kecuali beberapa orang Quraisy dan sebagian penduduk Madinah, mereka mengetahui tulisan atau naskah rumor wilayah arab seperti Syam, Iraq dan Yaman. Sampai sebagian bisa menulis, melukis kalimat arab dengan menyalin huruf nabthiyyah dan saryaniyyah, orang Yahudi menulis bahasa arab dengan karakter bahasa Eropa.
            Di wilayah bangsa Arab ada naskah rumor, menyalin abjad finiqiyyah susunan hurufnya, mereka melampirkan huruf-huruf tambahan yang menyerupai contoh susunan abjad tersebut.

Kalimat (susunan abjad) perbandingannya dengan kata (abjad) yaitu ada 6 macam: ابحد, هوز, حطي, كلمن, سعفص, فرشت,  yaitu kalimat yang didalamnya terdapat huruf ejaan finiqiyyah 22 susunannya kalimatnya di ambil dari huruf yang dilepaskan darinya, maka susunannya menjadi suku kata yaitu:
ا ب ج د, ه و ز, ح ط ي, ك ل م ن, س ع ف ص, ق ر ش ت,   adapun huruf tambahan ada 6 : ث خ ذ ض ظ غ  
Bangsa Arab telah membebaskan nama ( الروادف ) karena mereka mengikuti 6 kalimat yang pertama. Dua penulis menggunakan dua kalimat yang berbeda,ضظغ , jumlah keseluruhan kalimat ini ada 8 yang membebaskan isim (susunan bahasa arab) susunan abjad ini dipopulerkan di maghrib yang sedikit berbeda dari susunan aran ketika di masyriq.
            Dan catatan susunan suku kata pada kalimat (alfabet arab) disebut (حساب الجمل   ) yaitu perhitngan bentuk hurufnya, setiap huruf termasuk kedalam bilangan, satuan, puluhan dan ratusan.
            Telah kami buat jadwal khusus untuk penelitian ini, kami mengingat ada huruf-huruf mu’jam, dan setiap golongannya terkenal di masyarakat, dari penjelasan alfabet dan beberapa jumlah kalimat di masyriq Arab, seperti yang dipopulerkan di maghrib Arab. 







DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Al-Khathib, 1967. Al-Mu’jam al-‘Arabi baina al-Madli wa al-Hadlir. Kairo: Mathba’ah  al-Nahdlah al-Jadidah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Muhammad Taufiq Halimy mengatakan...

Kak, kata pak saehuddin, bukan Ibnu Sayidah tapi Ibnu Sidah

Posting Komentar