PEMANFAATAN BUAH SUKUN DAN IKAN TUNA SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN NUGGET UNTUK MENINGKATKAN SUMBER GIZI TUBUH



PEMANFAATAN BUAH SUKUN DAN IKAN  TUNA SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN NUGGET UNTUK MENINGKATKAN
 SUMBER GIZI TUBUH





Disusun oleh :
Nur Elmi Sholihah Mirna
Nurjanah Apriliyah
Ida Nurjannah



YAYASAN PONDOK PESANTREN
SMA UNGGULAN BPPT AL-FATTAH
SIMAN SEKARAN LAMONGAN 62261
TELP. (0322) 3383111 FAX. (0322) 3383113
2013

Sudarto, S.Pd.































































KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala Puji Bagi Allah SWT, yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya ilmiah ini terselesaikan.
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah Unit Kegiatan Ilmiah Mahasiswa (National Paper Competition) dengan tema “Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Potensi Daerah” Universitas Negeri Surabaya, tahun 2013 dengan judul Pemanfaatan Buah Sukun dengan Ikan Tuna Sebagai Nugget Untuk Meningkatkan Sumber Gizi Tubuh.
Banyak pihak yang turut membantu menyelesaikan karya ilmiah kami, sehingga patut kiranya bagi kami menyampaikan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Bapak M. Wahib, S.Ag. S.Si. M.Pd selaku kepala SMAU BPPT AL-FATTAH yang telah memberikan motivasi dalam penulisan karya ilmiah ini.
2.      Bapak Sudarto, S.Pd sebagai Pembina KIR SMAU UNGGULAN BPPT AL-FATTAH LAMONGAN yang telah membimbing sampai terselesaikannya karya ilmiah ini.
3.      Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya karya tilis ini.
Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, oleh karenanya peneliti mohon kritik dan saran yang bersifat membangun, agar karya tulis ini benar-benar sempurna. Peneliti juga berharap agar karya tulis dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT selalu menambah berkah dan rahmat-Nya kepada diri kita semua.
Lamongan, 14  November 2013
Hormat Kami

Penyusun
           
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
…………………………………
i
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN
…………………………………
…………………………………
ii
iii
KATA PENGANTAR
…………………………………
iv
DAFTAR ISI
…………………………………
v
ABSTRAK
…………………………………
vi
 BAB I PENDAHULUAN 
…………………………………
1
1.1.Latar Belakang
…………………………………
1
1.2.Rumusan Masalah
…………………………………
1
1.3.Tujuan Penelitian
…………………………………
2
1.4.Manfaat Penelitian
…………………………………
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
…………………………………
3
    2.1. Buah Sukun
…………………………………
3
    2.2. Ikan Tuna
…………………………………
4
    2.3. Nugget
…………………………………
7
BAB III METODE PENELITIAN
…………………………………
11
    3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
…………………………………
11
    3.2. Populasi dan Sampel
…………………………………
11
    3.3. Rancangan Penelitan
…………………………………
12
    3.4. Prosedur Pembuatan
…………………………………
12
    3.5. Rangkaian Penelitian
…………………………………
14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
………………………………….
15
    4.1. Hasil Penelitian
…………………………………
15
    4.2. Pembahasan
………………………………….
16
BAB V PENUTUP
………………………………….
17
    5.1. Kesimpulan
…………………………………
17
    5.2. Saran
………………………………….
17
DAFTAR PUSTAKA
………………………………….
18


ABSTRAKSI

Nur Elmi Sholiha Mirna Syafi’i, Nurjanah Apriliyah, dan Ida Nurjannah  Pemanfaatan Buah Sukun dan Ikan Tuna Sebagai Nugget Untuk Meningkatkan Sumber Gizi Tubuh. dalam rangka lomba “National Paper Competition (Neutron)” Alam menyediakan semua yang kita perlukan, untuk kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua yang telah tersedia mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalah SDA yang dapat diperbaharui adalah perkebunan, salah satunya adalah buah sukun. Buah sukun banyak diremehkan oleh masyarakat sekitar bahkan tidak dianggap sama sekali. Dari semua itulah kami mencoba dan mengkaji semua permasalahan tersebut untuk menjadikan buah sukun yang banyak manfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi. Salah satunya kami terinovasi dengan buah sukun yang belum optimal untuk dimanfaatkan, kami memanfaatkan buah sukun karena buah sukun  mengandung banyak karbonhidrat dan protein yang lebih tinggi dibanding dengan beras, selain itu juga memiliki nilai gizi yang cukup tinggi yang tidak diketahui oleh masyarakat sekitar, sehingga masyarakat tidak memanfaatkannya. Maka dari itulah kami membuat terobosan baru untuk membuat nugget sukun yang berbahan dasar dari buah sukun  dan ikan tuna sebagai campuraanya.






















BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak penduduk, hal ini berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya lokal yang berbasis pada pertanian, perkebunan, dan sumber daya kemandirian pangan yang tak luput dari sumber daya lautan (perairan).
Berdasarkan hal tersebut Indonesia merupakan daerah yang kaya dengan potensi sumber daya alam karena terletak di daerah katulistiwa dan beiklim tropis sehingga banyak berbagai macam tanaman yang mudah tumbuh. Perkebunan, pertanian, dan perikanan merupakan salah satu yang menjadi pilar perekonomian masyarakat Indonesia terutama di daerah kabupaten Lamongan Jawa Timur. Di kabupaten Lamongan terdapat berbagai macam pencaharian yang dilakukan masyarakat seperti masyarakat yang ada di daerah pantura (pantai utara) Paciran, selain itu tidak ketinggalan pula hasil perkebunan dan pertaniannya .
Di daerah Paciran terdapat berbagai macam tanaman perkebunan salah satunya adalah hasil perkebunan sukun yang terletak di Jalan Sukunan Paciran Lamongan. Perkebunan sukun ini banyak ditemukan di perumahan penduduk. Melihat kenyataan tersebut kami mengamati di jalan atau desa tersebut. Bahwa di sana banyak di temukan buah sukun yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Melihat kondisi tersebut, banyak masyarakat yang menyepelekan buah sukun sehingga kurang memiliki manfaat dihadapan masyarakat. Sebenarnya sukun merupakan buah yang memiliki manfaat dan kegunaan yang tinggi bagi masyarakat. Melihat kondisi masyarakat yang kurang antusias terhadap buah sukun menyebabkan buah sukun banyak yang berkeceran sehingga buah ini memiliki nilai jual yang sangat rendah.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     
1
Apakah buah sukun dan ikan tuna bisa di gunakan sebagai bahan pembuatan nugget?
2.     
2
Bagaimana cara memanfaatkan buah sukun dan ikan tuna sebagai bahan pembuatan nugget?       
1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui bahwa buah sukun dan ikan tuna bisa digunakan sebagai bahan pembuatan nugget.
2.      Untuk mengetahui cara memanfaatkan buah sukun dan ikan tuna sebagai bahan pembuatan nugget.
1.4  Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk:
1        Mengembangkan sumberdaya di bidang pertanian, perkebunan, dan perairan yang jarang terpakai atau tidak terpakai lagi.
2        Memanfaatkan buah dan sumber daya lokal yang kurang di manfaatkan.
3        Mengembangkan sumber daya kelautan (ikan tuna) untuk membuka peluang kerja bagi masyarakat Paciran.
















 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Buah sukun
            Manfaat buah sukun untuk kesehatan telah di kenal sejak lama yaitu untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti penderita jantung, ginjal, diabetes, serta penderita penyakit liver. Buah sukun mengandung banyak mineral dan vitamin, selain itu juga mengandung banyak unsur fitokimia yang sangat penting bagi tubuh terutama dari beberapa jenis asam amino esensial seperti iseleusin, methionin, lysine, histidine, tryptophan, dan valin.
Buah sukun memiliki kandungan karbohidrat dan protein lebih tinggi daripada beras. Daging buah sukun yang sudah kering, dapat dijadikan tepung dengan kandungan pati sampai 75%, 31% gula, 5%  protein dan sekitar 2% lemak. Selain itu buah sukun sangat cocok di gunakan sebagai makanan diet, karena kaya akan karbohidrat tetapi rendah kalori. Dibandingkan dengan ubi jalar, ubi kayu maupun kentang, buah sukun lebih kaya akan protein. Bahkan jika di bandingkan dengan beras, kandungan karbohidrat buah sukun bisa dibilang setara tetapi dengan kalori yang lebih rendah dari pada beras.

2.1.1   Kandungan Gizi
Dari hasil penelitian para ahli, ternyata buah sukun banyak mengandung zat-zat yang mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi dan sangat bermanfaat bagi kehidupan. Adapun kandungan buah sukun secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

3
Tabel 1. Komposisi zat gizi dari buah sukun
Zat gizi
Per 100 gram
Buah
Sukun muda
4
Buah
Sukun tua
Energi (kalori)
46
108
Air (g)
87,1
69,3
Protein (g)
2,0
1,3
Lemak (g)
0,7
0,3
Karbohidrat (g)
9,2
28,2
Serat (g)
2,2
Abu (g)
1,0
0,9
Kalsium (mg)
59
21
Fosfor (mg)
46
59
Besi (mg)
-
0,4
Vitamin B I (mg)
0,12
0,12
Vitamin B2 (mg)
0,06
0,06
Vitamin C (mg)
21
17

2.2  Ikan Tuna

Ikan tuna merupakan ikan yang paling banyak dicari dan dicuri dari laut Indonesia, disebabkan karena rasanya yang lezat. Selain itu, banyak kandungan zat gizi yang mampu menyehatkan orang dewasa dan mencerdaskan anak-anak. Ikan merupakan bahan pangan yang sangat tinggi peminatnya. Salah satu jenis ikan yang banyak diminati, baik di pasar lokal maupun internasional, adalah ikan tuna. Yang dalam bahasa latinnya dikenal sebagai Thunnus sp dan dalam bahasa Inggris disebut skipjack. Ikan tuna mempunyai daerah penyebaran sangat luas atau hampir di semua daerah tropis maupun subtropis.
5
Posisi perairan Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Pasifik merupakan tempat perlintasan ikan tuna dalam pengembaraan jarak jauhnya ikan tuna terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain mandidihang/yellowfin (Thunnus albacores), mata besar (Thunus obesus), abu-abu (Thunus tonggol), albakora (Thunus alalunga), dan sirip biru (Thunus thynnus). Hingga saat ini ikan tuna dihasilkan dari kegiatan penangkapan, bukan hasil budidaya.

2.2.1   Kandungan Ikan Tuna
 Kaya Omega-3
Nilai gizi ikan tuna yang sangat baik, kandungan omega-3-nya membuat tuna mempunyai seribu satu manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, hal itu harus didukung dengan pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan tuna yang baik. Ikan tuna yang masih segar sebaiknya disimpan di lemari es (jika akan segera digunakan) atau dibekukan (jika ingin disimpan untuk beberapa lama). Dilihat dari komposisi gizinya, tuna mempunyai nilai gizi yang sangat luar biasa. Kadar protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini dikenal sebagai sumber protein utama. Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan telur masing-masing 22 gram dan 13 gram.
Sebagai salah satu komoditas laut, ikan tuna juga kaya akan asam lemak omega-3. Kandungan omega-3 pada ikan air laut, seperti ikan tuna, adalah 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar. Omega-3 dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat proses terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah). Konsumsi ikan 30 gram sehari dapat mereduksi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 50%. Asam lemak omega-3 juga mempunyai peran penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf, termasuk sel otak, sehingga dapat meningkatkan kecerdasan, terutama pada anak-anak yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan  perkembangan.


 
2.2.2       
6
Sumber Mineral
Ikan tuna juga kaya berbagai mineral penting yang esensial bagi tubuh. Kandungan iodium pada ikan tuna mencapai 28 kali kandungan iodium pada ikan air tawar. Iodium sangat berperan penting untuk mencegah penyakit gondok dan meningkatkan kecerdasan anak. Selain itu, ikan tuna juga kaya akan selenium. Konsumsi 100 gram ikan tuna cukup untuk memenuhi 52,9% kebutuhan tubuh akan selenium. Selenium mempunyai peran penting di dalam tubuh, yaitu mengaktifkan enzim antioksidan glutathione peroxidase. Enzim ini dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas penyebab berbagai jenis kanker.
Dilihat dari perbandingan kalium dan natrium, ikan tuna baik untuk penderita jantung. Makanan ini tergolong makanan sehat untuk jantung dan pembuluh darah bila mengandung rasio kalium dan natrium minimal 5 banding 1. Perbandingan kalium dan natrium mencapai 6,4:1 pada tuna sirip biru 11:1 dan 12:1 pada tuna yellow fin. Kalium diketahui bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf: Kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh.

2.2.3   Sumber Vitamin Ikan Tuna

Kandungan vitamin pada ikan tuna, terutama jenis sirip biru sangat tinggi. Konsumsi 100 gram ikan tuna sirip biru cukup untuk memenuhi 43,6%  kebutuhan tubuh akan vitamin A setiap hari. Vitamin A sangat baik untuk pemeliharaan sel epitel, peningkatan imunitas tubuh, pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi. Ikan tuna juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6 dan asam folat. World's Health Rating dari The George Mateljan Foundation menggolongkan kandungan vitamin B6 tuna ke dalam kategori sangat bagus karena mempunyai nutrient density yang tinggi, yaitu mencapai 6,7 (batas kategori sangat bagus adalah 3,4-6,7). Vitamin B6 bersama asam folat dapat menurunkan level homosistein. Homosistein merupakan komponen produk antara yang diproduksi selama proses metilasi. Homostein sangat berbahaya bagi pembuluh arteri dan sangat potensial untuk menyebabkan terjadinya penyakit jantung. Meskipun ikan tuna mengandung kolesterol, kadarnya cukup rendah dibandingkan dengan pangan hewani lainnya. Kadar kolesterol pada ikan tuna 38-45 mg per 100 gram daging.
7
Kandungan gizi yang tinggi membuat ikan tuna sangat efektif untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya stroke. Sebuah studi yang pernah dilakukan selama 15 tahun menunjukkan bahwa konsumsi ikan tuna 2-4 kali setiap minggu, dapat mereduksi 27% resiko penyakit sroke daripada yang hanya mengkonsumsi 1 kali dalam sebulan. Konsumsi 5 kali atau lebih dalam setiap minggunya dapat mereduksi penyakit stroke hingga 52%. Konsumsi ikan tuna 13 kali per bulan dapat mengurangi risiko tubuh dari ischemic stroke, yaitu stroke yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak.
Dari delapan penelitian yang tercatat dalam The George Mateljan Foundation (2006), konsumsi tuna 1-3 kali per bulan dapat mengurangi risiko ischemic stroke sebesar 9%. Selanjutnya risiko menurun sebanyak 13% pada konsumsi ikan tuna sekali seminggu, 18% pada konsumsi 2-4 kali per minggu, serta 31% pada konsumsi tuna 5 kali atau lebih setiap minggunya. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 6 tahun Congress of The International Society for the Study of Fatty Acids and Lipid pada Desember 2004 membuktikan bahwa ikan tuna dapat mencegah obesitas dan sangat baik untuk penderita diabetes melitus tipe 2. Hal itu disebabkan kandungan EPA (eicosapentaenoic acid) yang tinggi pada ikan tuna dapat menstimulasi hormon leptin, yaitu sebuah hormon yang membantu meregulasi asupan makanan. Dengan regulasi tersebut, tubuh akan terhindar dari konsumsi makanan secara berlebihan, penyebab obesitas.

2.3 NUGGET

        Nugget atau chicken nugget  adalah salah satu pangan hasil pengolahan daging sapi yang memiliki cita rasa khas daging, biasanya berwarna kuning oranye. Biasanya daging-daging sisa dan kulitnya diolah menjadi satu dan digoreng memakai tepung roti.
8
Nugget adalah suatu bentuk produk olahan daging yang terbuat dari daging giling yang dicetak dalam bentuk potongan empat persegi kemudian dilapisi tepung berbumbu. Produk nugget dapat dibuat dari daging sapi, ayam, ikan dan lain-lain, tetapi yang populer di masyarakat adalah nugget ayam.
 Jenis yang banyak dijual di pasaran adalah nugget ayam (chicken nugget) dan nugget ikan (fish nugget). Hingga saat ini nugget ayam lebih banyak dikonsumsi daripada nugget ikan. Hal tersebut terkait dengan ketersediaan bahan baku dan pola makan masyarakat. Jenis daging yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia sebesar: 56% daging unggas (terutama ayam), 23% daging sapi, 13% daging babi, 5% daging kambing dan 3% jenis lainnya.
 Pada dasarnya nugget merupakan suatu produk olahan daging berbentuk emulsi, yaitu emulsi minyak di dalam air, seperti halnya produk sosis dan bakso. Nugget dibuat dari daging giling yang diberi bumbu, dicampur bahan pengikat, kemudian dicetak membentuk tertentu, dikukus, dipotong, dan diselimuti.tepung (batter) dan dilumuri tepung roti (breading). Selanjutnya digoreng setengah matang dan dibekukan untuk mempertahankan mutunya selama penyimpanan.
 Produk nugget telah dimasak (digoreng) dan dibekukan sebelum dikemas dan didistribusikan dalam kondisi beku.  Karena distribusi dan penjualan dalam kondisi beku, maka kerusakan produk karena pertumbuhan mikroba biasanya tidak terjadi. Kerusakan karena  pertumbuhan  mikroba  tidak menjadi faktor pembatas umur simpan  produk  dan  produk  tidak  memerlukan  pengawet yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroba (antimikroba) sehingga produk bisa diklaim bebas pengawet (antimikroba).
Pengawetan nugget disebabkan oleh suhu beku (-18°C) yang digunakan untuk penyimpanannya. Pada suhu beku, aktivitas metabolisme, reaksi enzimatis dan kecepatan pertumbuhan mikroba akan menjadi sangat lambat dan pada beberapa mikroba, penyimpanan pada suhu beku menyebabkan  kematian sel  vegetatifnya.

Kerusakan yang mungkin terjadi pada produk nugget yang disimpan di suhu beku (freezer) selama lebih dari 6 bulan adalah resiko dehidrasi produk dan terjadinya ketengikan  produk karena  reaksioksidasi lemak.  Dehidrasi  produk  bisa  dicegah  dengan  menggunakan  kemasan yang memiliki integritas yang baik pada suhu beku dengan sifat barrier yang baik terhadap uap air. Ketengikan bisa direduksi dengan menggunakan minyak goreng bermutu baik  yang mengandung antioksidan (misalnya vitamin E) dan menggunakan kemasan dengan atmosfir yang dimodifikasi. 
9
Komposisi gizi yang terkandung pada nugget ayam yang ada di pasaran sangat bervariasi antara satu merek dengan merek lainnya. Hal tersebut sangat tergantung pada jenis dan komposisi (ingredient) bahan yang digunakan.
Berdasarkan bahan baku utama yang digunakan, yaitu daging ayam tanpa kulit, kandungan utama nugget ayam sudah dapat dipastikan berupa protein. Oleh karena proses pembuatan nugget melibatkan proses penggorengan, kandungan lain yang cukup berarti dari nugget adalah lemak.
Walaupun komposisi gizi nugget yang ada di pasaran sangat beragam, total energi yang diperoleh dari satu ukuran saji nugget ayam dengan berat 140 gram adalah 307 kkal.
Sumbangan energi terbesar berasal dari protein, yaitu mencapai 60%, disusul lemak sebanyak 38% dan karbohidrat sebanyak 2%. Komponen protein berasal dari daging ayam, lemak dari daging dan minyak yang terserap pada saat penggorengan, sedangkan karbohidrat dari tepung roti yang digunakan sebagai pelapis.
Nugget ayam merupakan makanan kaya protein. Kadar proteinnya mencapai 43 gram/140 gram bahan, yaitu memenuhi 86% dari kebutuhan protein tubuh sehari-hari. Protein nugget ayam tersusun dari sejumlah asam amino esensial dan nonesensial, Nugget ayam sangat kaya akan asam amino lisin, yaitu suatu asam amino esensial yang kadarnya sangat rendah pada bahan pangan pokok, seperti beras, jagung, ubi, sagu, dan lain-lain.

Kelemahan nugget ayam adalah kadar lemak dan kolesterolnya yang cukup tinggi. Kadar lemak total pertakaran saji nugget ayam adalah 13 gram, setara dengan 20% dari kebutuhan tubuh. Sebagian dari lemak tersebut berupa lemak jenuh dengan kadar 3 gram pertakaran saji, setara dengan 17% dari kebutuhan tubuh sehari. Kadar kolesterol mencapai 132 miligram pertakaran saji, setara dengan 44% dari kebutuhan tubuh sehari.
10
Walaupun lemak dan kolesterol tidak selalu berdampak buruk terhadap kesehatan, kewaspadaan harus tetap dijaga. Upaya yang harus dipegang teguh adalah mengendalikan agar kadar di dalam tubuh selalu ada dalam batas-batas kewajaran. Upaya untuk menyiasatinya adalah mengatur pola makan dan menerapkan konsep gizi seimbang.
Nugget boleh dikonsumsi, yang perlu diatur adalah frekuensi dan jumlah yang dimakan. Tentu jangan lupa diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah-buahan, yang sangat kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Serat pangan (dietary fiber) sangat bermanfaat untuk membantu metabolisme lemak (termasuk kolesterol) agar kadarnya selalu terkendali dalam batas-batas kewajaran.























 
BAB III
METODE PENELITIAN


3.1    Waktu dan Tempat Penelitian
3.1.1   Waktu Penelitian
Penelitian ini kami lakukan mulai tanggal 29 April-19 Mei 2013
No.
KETERANGAN
APRIL
MEI
I
II
III
IV
I
II
III
IV
1.
Pengamatan lingkungan








2.
Menyiapkan bahan








3.
Mengolah bahan








4.
Analisa data








5.
Pembuatan makalah









3.1.2   Tempat Penelitian
                 Kami memulai penelitian di desa Paciran, tepatnya di Jalan Sukunan yang kebetulan di situ terdapat banyak sukun yang jarang di manfaatkan oleh penduduk setempat.

3.2     Populasi dan Sampel
3.2.1   Populasi
                 Populasi dari penelitian ini adalah sukun yang di hasilkan dari perkebunan masyarakan desa Paciran kabupaten Lamongan.
3.2.2   Sampel
                 Sampel dari penelitian ini adalah 1,5 kg sukun yang kami ambil dari populasi di atas.




11
12
 


3.3    Rancangan Penelitian
Kami melakukan penelitian dengan prosedur yang ada pada skema berikut :
 

3.4    Prosedur Pembuatan Nugget
1). Menyiapkan Alat dan Bahan
No
Nama Alat
Jumlah
Nama Bahan
Jumlah
1
Kompor
1 buah
Sukun
2 buah(±1,5 kg)
2
Panci
1 buah
Ikan tuna
1 ekor
3
Pengukus
1 buah
Tepung kanji
3 sdm
4
Pisau
3buah
Bawang merah
9 buah
5
Wadah
3 buah
Bawang putih
3 buah
6
Cobek
2  buah
Garam
3 sdm
7
Pelindung Tangan
2pasang
Masako
½ sdt
8
Ulekan
2 buah
Wortel
2 buah
9
Penggorengan
2 buah
Merica bubuk
I saset
10
Spatula
1 buah
Telur
3 buah
11
Penyaring minyak
1 buah
Air
Secukupnya



Daun pisang
3 lembar



Tepung terigu
3 sdm



Tepung panir
0,5 kg


 
2)       
13
Kulit sukun di kupas terlebih dahulu hingga bersih.
3)        Sukun di potong kecil-kecil agar cepat matang bila di kupas.
4)        Buah sukun di cuci untuk menghilangkan getah yang masih menempel.
5)        Sukun di masak atau di kukus dengan air selama ± 45 menit.
6)        Sukun di pindah ke bak agar panasnya hilang ±.7 menit.
7)        Sukun di haluskan sampai lembut.
8)        Membersihkan ikan dan potong kecil-kecil dan cuci hingga bersih.
9)        Mengukus ikan sampai matang ± 50 menit.
10)     Memindahkan ikan ke bak kecil, dan diamkan selama 5 menit.
11)     Memotong ikan lebih kecil,dan lebih tipis agar mudah tercampur dengan sukun.
12)    Menuangkan ikan ke dalam bak yang berisi sukun tadi dan campur hingga rata.
13)    Mencampurkan bumbu yang sudah di haluskan ke dalam bak tersebut.
14)     Memecahkan 2 telur ke dalam adonan tersebut dan aduk hingga rata selama 1 jam.
15)    Membuat bentuk adonan tersebut sesuai dengan selera ( persegi, bulat, segitiga dll )
16)    Melapisi bentuk tersebut dengan tepung kanji agar tidak menemprl antara yang satu dengan yang lain.
17)    Melapisi telur dan lapisi tepung panir.
18)    Setelah di lapisi, Membungkus dengan daun pisang agar bentuk tidak pecah.
19)    Mengukus hingga matang kurang lebih selama 45 menit
20)    Memindahkan ke bak atau ember agar panasnya hilang.
21)    Menyimpan di kulkas agar tahan lama.






 
14
Gambar proses Pembuatan Nugget Sukun

3.5 Langkah Penelitian
Agar penelitian ini mempunyai validitas maka dalam penelitian ini kami menentukan responden sebagai berikut:
Ø  10 orang warga Pesisir Paciran
Ø  10 siswa SMA Unggulan BPPT AL-Fattah.

1.      Membawa nugget tersebut kepada koresponden untuk di coba.
2.      Meminta koresponden untuk melakukan uji organoleptik yaitu rasa,warna,aroma, dan tekstur.  
3.      Meminta kepada koresponden untuk mengisi angket-angket yang sudah kita sediakan.
4.      Menyimpulkan data-data hasil dari pengisian angket-angket tersebut.





 
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



4.1  Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian hasil uji urganoleptik “ Nugget Sukun dan Ikan Tuna”  kepada masyarakat Desa Paciran dan Siswa siswi SMA UNGGULAN BPPT AL-FATTAH Lamongan didapat data sebagai berikut :
No.
Nama
Jenis Kelamin (L/P)
UJI
Rasa
Aroma
Tekstur
1.
Galan
L
Gurih
Sedap
Lembut
2.
Yoyon
L
Gurih
Kurang sedap
Lembut
3.
Syamsul
L
Gurih
Sedap
Lembut
4.
Mudayah
P
Gurih
Sedap
Lembut
5.
Parno
L
Gurih
Sedap
Lembut
6.
Ahmad
L
Asin
Sedap
Lembut
7.
Jono
L
Gurih
Sedap
Lembut
8.
Suparno
L
Gurih
Sedap
Lembut
9.
Julehah
P
Gurih
Sedap
Lembut
10.
Ina
P
Asin
Sedap
Lembut
11.
Nita
P
Asin
Kurang sedap
Lembut
12.
Reza
L
Gurih
Sedap
Lembut
13.
Danis
L
Gurih
Sedap
Lembut
14.
Rita
P
Asin
Kurang sedap
Lembut
15.
Diki
L
Gurih
Sedap
Lembut
16.
Ifa
P
Gurih
Sedap
Lembut
17.
Ara
P
Asin
Sedap
Lembut
18.
Kholid
L
Gurih
Sedap
Lembut
19.
Bella
P
Gurih
Sedap
Lembut
20.
Ambar
P
Gurih
Sedap
Lembut

15
 
16
4.2 Pembahasan
Dari data di atas,kami menganalisis hasil pengujian kepada masyarakat paciran dan siswa siswi SMA UNGGULAN BPPT AL-FATTAH  tentang rasa,arom,dan tekstur “Nugget Sukun dan Ikan Tuna” adalah sebagai barikut :
·         Rasa Gurih                  : 15 Orang
·         Rasa Asin                    : 5 Orang
·         Aroma Sedap              : 17 Orang
·         Aroma Kurang Sedap : 3 Orang                    
·         Tekstur Lembut          : 20 Orang

Berdasarkan pada data hasil penelitian di atas banyak masyarakat yang menerimanya,karena nugget dari buah sukun dan ikan tuna memiliki rasa yang gurih,aromanya sedap, teksturnya juga lembut, sehingga para responden lebih senang untuk di konsumsi, di samping rasanya yang enak, nugget buah sukun dan ikan tuna ini, tidak mengandung bahan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan
Alasan nugget buah sukun dan ikan tuna mempunyai rasa yang gurih, di sebabkan karena buah sukun memiliki sedikit rasa manis dan ikan tuna memiliki kandungan protein yang tinggi, dan memiliki rasa gurih, sehingga jika di campurkan, akan menjadi gurih.













 
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian dan percobaan kami di atas kita dapat mengambil tiga kesimpulan secara umum, sebagai berikut :
1.    Dari beberapa penelitian yang telah kami lakukan, dapat dibuktikan bahwa buah sukun dan ikan tuna dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan nugget.
2.    Memiliki nilai gizi, karena bias menambah gizi tubuh tanpa pengawet buatan.
3.    Menjadi langkah tepat dan berguna dalam mengurangi buah sukun yang keberadaannya kurang optimal di manfaatkan, serta menjadi lapangan pekerjaan baru untuk menambah gizi bagi masyarakat di daerah tersebut, terutama para ibu rumah tangga perumahan jalan sukunan.

5.2 Saran
Dalam rangka menciptakan Indonesia yang nyaman dan tentram, terutama memanfaatkan bahan yang jarang berguna menjadi produk yang menguntungkan. Yang kami angkat disini adalah manfaat buah sukun, kami ingin memberikan beberapa rangkuman, saran penulis bagi masyarakat Indonesia sebagai berikut :
1.    Selayaknya kita menjadi lebih kreatif sehingga mampu memanfaatkan bahan yang jarang terpakai menjadi produk yang lebih menguntungkan dengan cara ilmiah.
2.    Bagi para pelajar pada khususnya, kami berharap dengan adanya penelitian ini mampu membangkitkan semangat untuk terus mencari solusi dan inovasi dari setiap masalah yang ada, terutama di daerahnya sendiri.


17
 
DAFTAR PUSTAKA




















18
 
BIODATA

Nama                                       : Nur Elmi Solihah Mirna Syafi’i
TTL                                         : Bojonegoro, 20 Juni 1995
Karya yang telah di buat         : -
Hobby                                     : Berenang dan Menggambar
Cita-Cita                                 : Dokter
Riwayat Sekolah                     : -TK Aisyah Bustanul Atfal Kedungadem BJN
                                                  -MI Muhamadiyyah 01 Kedungadem BJN
                                                  -MTs N Tambak Beras Jombang
                                                  -SMA Unggulan BPPT AL-FATTAH Lamongan.

Nama                                       : Nurjanah Apriliyah
TTL                                         :Lamongan, 02 April 1996
Karya yang telah di buat         : -
Hobby                                     : Membaca
Cita-Cita                                 : Farmasi
Riwayat Sekolah                     : -TK Tunas Jaya 02 Sukodadi
                                                  -SDN Madulegi 01 Sukodadi
                                                  -SMPN 02 Sukodadi
                                                  -SMA Unggulan BPPT AL-FATTAH Lamongan

Nama                                       : Ida Nurjannah
TTL                                         : Lamongan, 17 Februari 1996
Karya yang telah di buat         : -
Hobby                                     : Membaca
Cita-Cita                                 : Dokter
Riwayat Sekolah                     : -TK PKK Pelangwot
                                                  -MI Miftahul Ulum Pelangwot
                                                  -SMP N 2 Paciran
                                                  - SMA Unggulan BPPT AL-FATTAH Lamongan

                                     

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar