PEMANFAATAN
BUAH SUKUN DAN IKAN TUNA SEBAGAI BAHAN
PEMBUATAN NUGGET UNTUK MENINGKATKAN
SUMBER GIZI TUBUH
Disusun
oleh :
Nur Elmi Sholihah Mirna
Nurjanah Apriliyah
Ida Nurjannah
YAYASAN PONDOK PESANTREN
SMA UNGGULAN BPPT AL-FATTAH
SIMAN SEKARAN LAMONGAN 62261
TELP. (0322) 3383111 FAX. (0322) 3383113
2013
Sudarto,
S.Pd.
|
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin,
Segala Puji Bagi Allah SWT, yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusunan karya ilmiah ini terselesaikan.
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka
mengikuti lomba karya tulis ilmiah Unit Kegiatan Ilmiah Mahasiswa (National
Paper Competition) dengan tema “Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan
Potensi Daerah” Universitas Negeri Surabaya, tahun 2013 dengan judul Pemanfaatan Buah Sukun dengan Ikan Tuna
Sebagai Nugget Untuk Meningkatkan Sumber Gizi Tubuh.
Banyak pihak yang turut
membantu menyelesaikan karya ilmiah kami, sehingga patut kiranya bagi kami
menyampaikan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Bapak M. Wahib,
S.Ag. S.Si. M.Pd selaku kepala SMAU BPPT AL-FATTAH yang telah memberikan
motivasi dalam penulisan karya ilmiah ini.
2.
Bapak Sudarto, S.Pd
sebagai Pembina KIR SMAU UNGGULAN BPPT AL-FATTAH LAMONGAN yang telah membimbing
sampai terselesaikannya karya ilmiah ini.
3.
Semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya karya tilis ini.
Peneliti menyadari
bahwa masih terdapat banyak kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, oleh
karenanya peneliti mohon kritik dan saran yang bersifat membangun, agar karya
tulis ini benar-benar sempurna. Peneliti juga berharap agar karya tulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT selalu menambah berkah dan
rahmat-Nya kepada diri kita semua.
Lamongan, 14 November 2013
Hormat
Kami
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
|
…………………………………
|
i
|
HALAMAN
PENGESAHAN
HALAMAN
PERNYATAAN
|
…………………………………
…………………………………
|
ii
iii
|
KATA
PENGANTAR
|
…………………………………
|
iv
|
DAFTAR
ISI
|
…………………………………
|
v
|
ABSTRAK
|
…………………………………
|
vi
|
BAB I PENDAHULUAN
|
…………………………………
|
1
|
1.1.Latar Belakang
|
…………………………………
|
1
|
1.2.Rumusan Masalah
|
…………………………………
|
1
|
1.3.Tujuan
Penelitian
|
…………………………………
|
2
|
1.4.Manfaat
Penelitian
|
…………………………………
|
2
|
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
|
…………………………………
|
3
|
2.1. Buah Sukun
|
…………………………………
|
3
|
2.2. Ikan Tuna
|
…………………………………
|
4
|
2.3. Nugget
|
…………………………………
|
7
|
BAB
III METODE PENELITIAN
|
…………………………………
|
11
|
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
|
…………………………………
|
11
|
3.2. Populasi dan Sampel
|
…………………………………
|
11
|
3.3. Rancangan Penelitan
|
…………………………………
|
12
|
3.4. Prosedur Pembuatan
|
…………………………………
|
12
|
3.5. Rangkaian Penelitian
|
…………………………………
|
14
|
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
………………………………….
|
15
|
4.1. Hasil Penelitian
|
…………………………………
|
15
|
4.2. Pembahasan
|
………………………………….
|
16
|
BAB
V PENUTUP
|
………………………………….
|
17
|
5.1. Kesimpulan
|
…………………………………
|
17
|
5.2. Saran
|
………………………………….
|
17
|
DAFTAR
PUSTAKA
|
………………………………….
|
18
|
ABSTRAKSI
Nur
Elmi Sholiha Mirna Syafi’i, Nurjanah Apriliyah, dan Ida Nurjannah Pemanfaatan Buah Sukun dan Ikan Tuna Sebagai
Nugget Untuk Meningkatkan Sumber Gizi Tubuh. dalam rangka lomba “National Paper
Competition (Neutron)” Alam menyediakan semua yang kita perlukan,
untuk kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua yang telah tersedia
mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalah SDA yang dapat diperbaharui adalah perkebunan, salah
satunya adalah buah sukun. Buah sukun banyak diremehkan oleh masyarakat sekitar
bahkan tidak dianggap sama sekali. Dari semua itulah kami mencoba dan mengkaji
semua permasalahan tersebut untuk menjadikan buah sukun yang banyak manfaat dan
memiliki nilai jual yang tinggi. Salah satunya kami terinovasi dengan buah
sukun yang belum optimal untuk dimanfaatkan, kami memanfaatkan buah sukun
karena buah sukun mengandung banyak
karbonhidrat dan protein yang lebih tinggi dibanding dengan beras, selain itu
juga memiliki nilai gizi yang cukup tinggi yang tidak diketahui oleh masyarakat
sekitar, sehingga masyarakat tidak memanfaatkannya. Maka dari itulah kami
membuat terobosan baru untuk membuat nugget sukun yang berbahan dasar dari buah
sukun dan ikan tuna sebagai campuraanya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak penduduk,
hal ini berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya lokal yang berbasis pada
pertanian, perkebunan, dan sumber daya kemandirian pangan yang tak luput dari
sumber daya lautan (perairan).
Berdasarkan hal tersebut Indonesia merupakan daerah yang
kaya dengan potensi sumber daya alam karena terletak di daerah katulistiwa dan
beiklim tropis sehingga banyak berbagai macam tanaman yang mudah tumbuh.
Perkebunan, pertanian, dan perikanan merupakan salah satu yang menjadi pilar
perekonomian masyarakat Indonesia terutama di daerah kabupaten Lamongan Jawa Timur.
Di kabupaten Lamongan terdapat berbagai macam pencaharian yang dilakukan
masyarakat seperti masyarakat yang ada di daerah pantura (pantai utara) Paciran, selain itu tidak ketinggalan pula hasil perkebunan
dan pertaniannya .
Di daerah Paciran terdapat
berbagai macam tanaman perkebunan salah satunya adalah hasil perkebunan sukun yang
terletak di Jalan Sukunan Paciran
Lamongan. Perkebunan sukun ini banyak ditemukan di perumahan
penduduk. Melihat kenyataan tersebut kami mengamati di jalan atau desa
tersebut. Bahwa di sana banyak di temukan buah sukun yang jarang dimanfaatkan
oleh masyarakat. Melihat kondisi
tersebut, banyak masyarakat yang menyepelekan buah sukun sehingga kurang
memiliki manfaat dihadapan masyarakat. Sebenarnya sukun
merupakan buah yang memiliki manfaat dan kegunaan yang tinggi bagi masyarakat. Melihat kondisi masyarakat yang
kurang antusias terhadap buah sukun menyebabkan buah sukun
banyak yang berkeceran sehingga buah ini memiliki nilai jual yang sangat
rendah.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
1
|
2.
2
|
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bahwa buah sukun dan ikan tuna bisa digunakan sebagai bahan pembuatan nugget.
2. Untuk mengetahui cara memanfaatkan buah sukun dan ikan tuna sebagai bahan
pembuatan nugget.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk:
1
Mengembangkan
sumberdaya di bidang pertanian, perkebunan, dan perairan yang jarang terpakai atau tidak
terpakai lagi.
2
Memanfaatkan
buah dan sumber daya lokal yang kurang di manfaatkan.
3
Mengembangkan sumber daya kelautan (ikan tuna) untuk membuka
peluang kerja bagi masyarakat Paciran.
|
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Buah sukun
Manfaat buah sukun untuk kesehatan telah di kenal sejak lama yaitu untuk mengobati berbagai jenis
penyakit seperti penderita jantung, ginjal, diabetes, serta penderita penyakit liver. Buah sukun mengandung banyak
mineral dan vitamin, selain itu juga mengandung banyak unsur fitokimia yang
sangat penting bagi tubuh terutama dari beberapa jenis asam amino esensial
seperti iseleusin, methionin, lysine, histidine, tryptophan, dan valin.
Buah sukun
memiliki kandungan karbohidrat dan protein lebih tinggi daripada
beras. Daging buah sukun yang sudah kering, dapat dijadikan
tepung dengan kandungan pati sampai 75%, 31% gula, 5% protein
dan sekitar 2% lemak. Selain itu buah sukun sangat cocok di gunakan sebagai
makanan diet, karena
kaya akan karbohidrat tetapi rendah kalori. Dibandingkan dengan ubi jalar, ubi kayu maupun kentang,
buah sukun lebih kaya akan protein. Bahkan jika di bandingkan dengan beras,
kandungan karbohidrat buah sukun bisa dibilang setara tetapi dengan kalori yang
lebih rendah dari pada beras.
2.1.1
Kandungan
Gizi
Dari hasil penelitian para ahli, ternyata buah sukun banyak mengandung
zat-zat yang mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi dan sangat bermanfaat
bagi kehidupan. Adapun kandungan buah sukun secara lengkap dapat dilihat pada
tabel berikut:
|
2.2 Ikan Tuna
|
5
|
2.2.1
Kandungan Ikan Tuna
Kaya Omega-3
Nilai gizi ikan tuna yang sangat baik, kandungan omega-3-nya
membuat tuna mempunyai seribu satu manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, hal itu
harus didukung dengan pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan tuna yang baik.
Ikan tuna yang masih segar sebaiknya disimpan di lemari es (jika akan segera
digunakan) atau dibekukan (jika ingin disimpan untuk beberapa lama). Dilihat
dari komposisi gizinya, tuna mempunyai nilai gizi yang sangat luar biasa. Kadar
protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini
dikenal sebagai sumber protein utama. Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan
telur masing-masing 22 gram dan 13 gram.
Sebagai salah satu komoditas laut, ikan tuna juga kaya akan asam
lemak omega-3. Kandungan omega-3 pada ikan air laut, seperti ikan tuna, adalah
28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar. Omega-3 dapat menurunkan kadar kolesterol
darah dan menghambat proses terjadinya aterosklerosis (penyumbatan
pembuluh darah). Konsumsi ikan 30 gram sehari dapat mereduksi risiko kematian
akibat penyakit jantung hingga 50%. Asam lemak omega-3 juga mempunyai peran
penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf, termasuk sel otak, sehingga
dapat meningkatkan kecerdasan, terutama pada anak-anak yang sedang mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan.
|
2.2.2
6
|
Ikan tuna juga kaya berbagai mineral penting yang
esensial bagi tubuh. Kandungan iodium pada ikan tuna mencapai 28 kali kandungan
iodium pada ikan air tawar. Iodium sangat berperan penting untuk mencegah
penyakit gondok dan meningkatkan kecerdasan anak. Selain itu, ikan tuna juga
kaya akan selenium. Konsumsi 100 gram ikan tuna cukup untuk memenuhi
52,9% kebutuhan tubuh akan selenium. Selenium mempunyai peran penting di dalam
tubuh, yaitu mengaktifkan enzim antioksidan glutathione peroxidase.
Enzim ini dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas penyebab berbagai
jenis kanker.
Dilihat dari perbandingan kalium dan natrium,
ikan tuna baik untuk penderita jantung. Makanan ini tergolong makanan sehat
untuk jantung dan pembuluh darah bila mengandung rasio kalium dan natrium
minimal 5 banding 1. Perbandingan kalium dan natrium mencapai 6,4:1 pada tuna
sirip biru 11:1 dan 12:1 pada tuna yellow fin. Kalium diketahui bermanfaat
untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida
di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul
saraf: Kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan
membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh.
2.2.3
Sumber Vitamin Ikan Tuna
|
7
|
Dari delapan penelitian yang tercatat dalam
The George Mateljan Foundation (2006), konsumsi tuna 1-3 kali per bulan dapat
mengurangi risiko ischemic stroke sebesar 9%. Selanjutnya risiko menurun
sebanyak 13% pada konsumsi ikan tuna sekali seminggu, 18% pada konsumsi 2-4
kali per minggu, serta 31% pada konsumsi tuna 5 kali atau lebih setiap
minggunya. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 6 tahun Congress of
The International Society for the Study of Fatty Acids and Lipid pada
Desember 2004 membuktikan bahwa ikan tuna dapat mencegah obesitas dan sangat
baik untuk penderita diabetes melitus tipe 2. Hal itu disebabkan
kandungan EPA (eicosapentaenoic acid) yang tinggi pada ikan tuna dapat
menstimulasi hormon leptin, yaitu sebuah hormon yang membantu meregulasi
asupan makanan. Dengan regulasi tersebut, tubuh akan terhindar dari konsumsi
makanan secara berlebihan, penyebab obesitas.
2.3 NUGGET
|
8
|
Jenis yang banyak dijual di pasaran adalah
nugget ayam (chicken nugget) dan nugget ikan (fish nugget). Hingga saat ini
nugget ayam lebih banyak dikonsumsi daripada nugget ikan. Hal tersebut terkait dengan ketersediaan bahan baku dan
pola makan masyarakat. Jenis daging yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia
sebesar: 56% daging unggas (terutama ayam), 23% daging sapi, 13% daging babi,
5% daging kambing dan 3% jenis lainnya.
Pada dasarnya nugget merupakan suatu produk olahan daging berbentuk
emulsi, yaitu emulsi minyak di dalam air, seperti halnya produk sosis dan
bakso. Nugget dibuat dari daging giling yang diberi bumbu, dicampur bahan
pengikat, kemudian dicetak membentuk tertentu, dikukus, dipotong, dan
diselimuti.tepung (batter) dan dilumuri tepung
roti (breading). Selanjutnya digoreng setengah matang dan dibekukan untuk
mempertahankan mutunya selama penyimpanan.
Produk nugget
telah dimasak (digoreng) dan dibekukan sebelum dikemas dan didistribusikan
dalam kondisi beku. Karena distribusi dan penjualan dalam kondisi beku,
maka kerusakan produk karena pertumbuhan mikroba biasanya tidak terjadi.
Kerusakan karena pertumbuhan mikroba tidak menjadi faktor
pembatas umur simpan produk dan produk tidak
memerlukan pengawet yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan
mikroba (antimikroba) sehingga produk bisa diklaim bebas pengawet
(antimikroba).
Pengawetan nugget disebabkan oleh suhu beku (-18°C) yang
digunakan untuk penyimpanannya. Pada suhu beku, aktivitas metabolisme, reaksi
enzimatis dan kecepatan pertumbuhan mikroba akan menjadi sangat lambat dan pada
beberapa mikroba, penyimpanan pada suhu beku menyebabkan kematian sel
vegetatifnya.
|
9
|
Berdasarkan bahan baku utama yang digunakan, yaitu daging
ayam tanpa kulit, kandungan utama nugget ayam sudah dapat dipastikan berupa
protein. Oleh karena proses pembuatan nugget melibatkan proses penggorengan, kandungan
lain yang cukup berarti dari nugget adalah lemak.
Walaupun komposisi gizi nugget yang ada di pasaran sangat
beragam, total energi yang diperoleh dari satu ukuran saji nugget ayam dengan
berat 140 gram adalah 307 kkal.
Sumbangan energi terbesar berasal dari protein, yaitu
mencapai 60%, disusul lemak sebanyak 38% dan karbohidrat sebanyak 2%. Komponen
protein berasal dari daging ayam, lemak dari daging dan minyak yang terserap
pada saat penggorengan, sedangkan karbohidrat dari tepung roti yang digunakan
sebagai pelapis.
Nugget ayam merupakan makanan kaya protein. Kadar
proteinnya mencapai 43 gram/140 gram bahan, yaitu memenuhi 86% dari kebutuhan
protein tubuh sehari-hari. Protein nugget ayam tersusun dari sejumlah asam
amino esensial dan nonesensial, Nugget ayam sangat kaya akan asam amino lisin,
yaitu suatu asam amino esensial yang kadarnya sangat rendah pada bahan pangan
pokok, seperti beras, jagung, ubi, sagu, dan lain-lain.
|
10
|
Nugget boleh dikonsumsi, yang perlu diatur adalah
frekuensi dan jumlah yang dimakan. Tentu jangan lupa diimbangi dengan konsumsi
sayuran dan buah-buahan, yang sangat kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
Serat pangan (dietary fiber) sangat bermanfaat untuk membantu metabolisme lemak
(termasuk kolesterol) agar kadarnya selalu terkendali dalam batas-batas
kewajaran.
|
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian
3.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini kami lakukan mulai tanggal 29 April-19 Mei 2013
No.
|
KETERANGAN
|
APRIL
|
MEI
|
||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1.
|
Pengamatan
lingkungan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Menyiapkan
bahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Mengolah
bahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Analisa
data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
Pembuatan
makalah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.1.2 Tempat Penelitian
Kami memulai penelitian di desa Paciran, tepatnya di Jalan Sukunan yang kebetulan di situ terdapat banyak
sukun yang jarang di manfaatkan oleh penduduk setempat.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini
adalah sukun yang di hasilkan dari perkebunan masyarakan desa Paciran kabupaten Lamongan.
3.2.2 Sampel
Sampel dari penelitian ini
adalah 1,5 kg sukun yang kami ambil dari populasi di atas.
11
|
12
|
3.3 Rancangan
Penelitian
Kami melakukan
penelitian dengan prosedur yang ada pada skema berikut :
3.4 Prosedur Pembuatan Nugget
1). Menyiapkan Alat dan Bahan
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Kompor
|
1 buah
|
Sukun
|
2 buah(±1,5 kg)
|
2
|
Panci
|
1 buah
|
Ikan tuna
|
1 ekor
|
3
|
Pengukus
|
1 buah
|
Tepung kanji
|
3 sdm
|
4
|
Pisau
|
3buah
|
Bawang merah
|
9 buah
|
5
|
Wadah
|
3 buah
|
Bawang putih
|
3 buah
|
6
|
Cobek
|
2 buah
|
Garam
|
3 sdm
|
7
|
Pelindung Tangan
|
2pasang
|
Masako
|
½ sdt
|
8
|
Ulekan
|
2 buah
|
Wortel
|
2 buah
|
9
|
Penggorengan
|
2 buah
|
Merica bubuk
|
I saset
|
10
|
Spatula
|
1 buah
|
Telur
|
3 buah
|
11
|
Penyaring minyak
|
1 buah
|
Air
|
Secukupnya
|
|
|
|
Daun pisang
|
3 lembar
|
|
|
|
Tepung terigu
|
3 sdm
|
|
|
|
Tepung panir
|
0,5 kg
|
|
2)
13
|
3)
Sukun di potong
kecil-kecil agar cepat matang bila di kupas.
4)
Buah sukun di cuci
untuk menghilangkan getah yang masih menempel.
5)
Sukun di masak
atau di kukus dengan air selama ± 45 menit.
6)
Sukun di pindah ke
bak agar panasnya hilang ±.7 menit.
7)
Sukun di haluskan
sampai lembut.
8)
Membersihkan ikan dan potong kecil-kecil dan cuci hingga
bersih.
9)
Mengukus ikan sampai matang ± 50 menit.
10)
Memindahkan ikan ke bak
kecil, dan diamkan selama 5 menit.
11)
Memotong ikan lebih kecil,dan lebih tipis agar
mudah tercampur dengan sukun.
12)
Menuangkan ikan ke
dalam bak yang berisi sukun tadi dan campur hingga rata.
13)
Mencampurkan bumbu
yang sudah di haluskan ke dalam bak tersebut.
14)
Memecahkan 2 telur ke dalam adonan tersebut
dan aduk hingga rata selama 1 jam.
15)
Membuat bentuk adonan tersebut sesuai dengan selera (
persegi, bulat, segitiga dll )
16)
Melapisi bentuk tersebut dengan tepung kanji agar tidak
menemprl antara yang satu dengan yang lain.
17)
Melapisi telur dan lapisi tepung panir.
18)
Setelah di lapisi, Membungkus dengan daun pisang agar
bentuk tidak pecah.
19)
Mengukus hingga matang kurang lebih selama 45 menit
20)
Memindahkan ke bak atau ember agar panasnya hilang.
21)
Menyimpan di kulkas agar tahan lama.
|
14
|
3.5 Langkah Penelitian
Agar
penelitian ini mempunyai validitas maka dalam penelitian ini kami menentukan
responden sebagai berikut:
Ø 10
orang warga Pesisir Paciran
Ø
10 siswa SMA Unggulan BPPT AL-Fattah.
1.
Membawa nugget tersebut kepada koresponden untuk di coba.
2.
Meminta koresponden untuk melakukan uji organoleptik
yaitu rasa,warna,aroma, dan tekstur.
3.
Meminta kepada koresponden untuk mengisi angket-angket
yang sudah kita sediakan.
4.
Menyimpulkan data-data hasil dari pengisian angket-angket
tersebut.
|
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan
penelitian hasil uji urganoleptik
“ Nugget Sukun dan Ikan Tuna”
kepada masyarakat Desa Paciran dan Siswa
siswi SMA UNGGULAN BPPT AL-FATTAH Lamongan didapat data sebagai berikut :
No.
|
Nama
|
Jenis Kelamin (L/P)
|
UJI
|
||
Rasa
|
Aroma
|
Tekstur
|
|||
1.
|
Galan
|
L
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
2.
|
Yoyon
|
L
|
Gurih
|
Kurang sedap
|
Lembut
|
3.
|
Syamsul
|
L
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
4.
|
Mudayah
|
P
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
5.
|
Parno
|
L
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
6.
|
Ahmad
|
L
|
Asin
|
Sedap
|
Lembut
|
7.
|
Jono
|
L
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
8.
|
Suparno
|
L
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
9.
|
Julehah
|
P
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
10.
|
Ina
|
P
|
Asin
|
Sedap
|
Lembut
|
11.
|
Nita
|
P
|
Asin
|
Kurang sedap
|
Lembut
|
12.
|
Reza
|
L
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
13.
|
Danis
|
L
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
14.
|
Rita
|
P
|
Asin
|
Kurang sedap
|
Lembut
|
15.
|
Diki
|
L
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
16.
|
Ifa
|
P
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
17.
|
Ara
|
P
|
Asin
|
Sedap
|
Lembut
|
18.
|
Kholid
|
L
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
19.
|
Bella
|
P
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
20.
|
Ambar
|
P
|
Gurih
|
Sedap
|
Lembut
|
15
|
16
|
Dari
data di atas,kami menganalisis hasil pengujian kepada masyarakat paciran dan
siswa siswi SMA UNGGULAN BPPT AL-FATTAH
tentang rasa,arom,dan tekstur “Nugget Sukun dan Ikan Tuna” adalah
sebagai barikut :
·
Rasa Gurih :
15 Orang
·
Rasa Asin : 5 Orang
·
Aroma Sedap :
17 Orang
·
Aroma Kurang Sedap :
3 Orang
·
Tekstur Lembut : 20 Orang
Berdasarkan
pada data hasil penelitian di atas banyak masyarakat yang menerimanya,karena
nugget dari buah sukun dan ikan tuna memiliki rasa yang gurih,aromanya sedap,
teksturnya juga lembut, sehingga para responden lebih senang untuk di konsumsi,
di samping rasanya yang enak, nugget buah sukun dan ikan tuna ini, tidak
mengandung bahan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan
Alasan
nugget buah sukun dan ikan tuna mempunyai rasa yang gurih, di sebabkan karena
buah sukun memiliki sedikit rasa manis dan ikan tuna memiliki kandungan protein
yang tinggi, dan memiliki rasa gurih, sehingga jika di campurkan, akan menjadi
gurih.
|
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian
dan percobaan kami di atas kita dapat mengambil tiga kesimpulan secara umum,
sebagai berikut :
1.
Dari beberapa penelitian yang telah kami lakukan, dapat dibuktikan
bahwa buah sukun dan ikan tuna dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan
nugget.
2.
Memiliki nilai gizi, karena bias menambah gizi tubuh tanpa
pengawet buatan.
3.
Menjadi langkah tepat dan berguna dalam mengurangi buah
sukun yang keberadaannya kurang optimal di manfaatkan, serta menjadi lapangan
pekerjaan baru untuk menambah gizi bagi masyarakat di daerah tersebut, terutama
para ibu rumah tangga perumahan jalan sukunan.
5.2 Saran
Dalam rangka
menciptakan Indonesia yang nyaman dan tentram, terutama memanfaatkan bahan yang
jarang berguna menjadi produk yang menguntungkan. Yang kami angkat disini
adalah manfaat buah sukun, kami ingin memberikan beberapa rangkuman, saran
penulis bagi masyarakat Indonesia sebagai berikut :
1.
Selayaknya kita menjadi lebih kreatif sehingga mampu
memanfaatkan bahan yang jarang terpakai menjadi produk yang lebih menguntungkan
dengan cara ilmiah.
2.
Bagi para pelajar pada khususnya, kami berharap dengan
adanya penelitian ini mampu membangkitkan semangat untuk terus mencari solusi
dan inovasi dari setiap masalah yang ada, terutama di daerahnya sendiri.
17
|
DAFTAR PUSTAKA
18
|
BIODATA
Nama : Nur
Elmi Solihah Mirna Syafi’i
TTL :
Bojonegoro, 20 Juni 1995
Karya
yang telah di buat : -
Hobby : Berenang
dan Menggambar
Cita-Cita : Dokter
Riwayat
Sekolah : -TK Aisyah
Bustanul Atfal Kedungadem BJN
-MI Muhamadiyyah 01 Kedungadem BJN
-MTs N Tambak Beras Jombang
-SMA Unggulan BPPT AL-FATTAH Lamongan.
Nama :
Nurjanah Apriliyah
TTL :Lamongan,
02 April 1996
Karya
yang telah di buat : -
Hobby : Membaca
Cita-Cita : Farmasi
Riwayat
Sekolah : -TK Tunas
Jaya 02 Sukodadi
-SDN Madulegi 01 Sukodadi
-SMPN 02 Sukodadi
-SMA Unggulan BPPT AL-FATTAH Lamongan
Nama : Ida
Nurjannah
TTL :
Lamongan, 17 Februari 1996
Karya
yang telah di buat : -
Hobby : Membaca
Cita-Cita : Dokter
Riwayat
Sekolah : -TK PKK
Pelangwot
-MI Miftahul Ulum Pelangwot
-SMP N 2 Paciran
- SMA Unggulan BPPT AL-FATTAH Lamongan
|
0 komentar:
Posting Komentar