LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT
NASIONAL
DALAM RANGKA MILAD KE-70
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
PERAN PENDIDIKAN AGAMA DALAM
MEMBENTENGI PELAJAR DARI BAHAYA
NARKOBA
Disusun Oleh :
M. Faiq
Faridani ( 9968250322 )
Nurjanah
Apriliyah ( 9964650141 )
Ida
Nurjannah ( 9968499189 )
SMA UNGGULAN BPPT AL FATTAH
SIMAN SEKARAN LAMONGAN
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis
ini diajukan untuk
mengikuti Lomba Karya
Tulis Ilmiah untuk
SMA Sederajat Tingkat
Nasional tahun 2013
dalam rangka milad
ke-70 Universitas Islam
Indonesia,
Judul Karya Tulis : PERAN PENDIDIKAN AGAMA DALAM MEMBENTENGI PELAJAR DARI BAHAYA NARKOBA
Ketua Kelompok.
a. Nama Lengkap :
M. Faiq Faridani
b. NISN :
9968250322
Anggota Kelompok I.
a. Nama Lengkap :
Nurjanah Apriliyah
b. NISN :
9964650141
Anggota Kelompok II.
a. Nama Lengkap :
Ida Nurjannah
b. NISN :
9968499189
Guru Pembimbing.
a. Nama Lengkap dan Gelar : Edi
Purwanto, S.Pd.
Siman, 01 April 2013
Ketua Kelompok Guru Pendamping
M. Faiq Faridani Edi Purwanto, S.Pd.
Kepala Sekolah
SMA UNGGULAN BPPT Al-Fattah
H. M. Wahib, S. Ag., S. Si., MMPd., M. Si.
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Ketua :
M. Faiq Faridani
Tempat, Tanggal Lahir :
Lamongan, 25 Juli 1996
Nama Anggota 1 :
Nurjanah Apriliyah
Tempat, Tanggal Lahir :
Lamongan, 02 April 1996
Nama Anggota 2 :
Ida Nurjannah
Tempat, Tanggal Lahir :
Lamongan, 17 Februari 1996
Nama Sekolah :
SMAU BPPT AL FATTAH LAMONGAN
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul :
PERAN PENDIDIKAN AGAMA DALAM
MEMBENTENGI PELAJAR DARI BAHAYA NARKOBA
Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan
merupakan plagiat atau saduran
dari karya tulis orang lain serta belum pernah
dikompetisikan dan/atau dipublikasikan dalam bentuk apapun. Apabila di kemudian
hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya,
untuk dapat dipergunakan sebagaimana diperlukan.
Siman, 01 April 2013
Menyetujui,
Guru Pendamping Ketua Kelompok
Edi Purwanto, S.Pd. M. Faiq Faridani
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ilahi rabbi,
atas hidayah dan inayah-Nya hingga penyusunan karya ilmiah ini terselesaikan.
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka mengikuti
Lomba Karya Ilmiah Remaja.
dengan judul ”peran pendidikan agama dalam membentengi
pelajar dari bahaya narkoba”
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini saya banyak
mendapatkan bimbingan serta motivasi dari beberapa pihak. Oleh karenanya saya
mengucapkan Alhamdulillah dan terima kasih kepada :
1.
Bapak Drs. KH. Abdul
Majid Fattah selaku Pengasuh YPP. Al-Fattah yang telah memberikan izin dan
kesempatan kepada kami,
2.
Bapak H. M. Wahib,
S.Ag., S.Si., MMPd., M., Si selaku Kepala SMA Unggulan BPPT Al-Fattah serta
pembina penelitian,
3.
Bapak Edi Purwanto,
S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah membina dan mengarahkan kami
4.
Bapak dan Ibu Guru SMA
Unggulan BPPT Al-Fattah yang memotivasi kami
5.
Semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Semoga amal kebaikannya
diterima Allah SWT. dan mendapat imbalan pahala dari-Nya. Dalam penysusunan
karya tulis ilmiah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu penulis mengharap saran dan kritik untuk perbaikan dimasa mendatang.
Akhirnya, semoga
penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bagi para
pengangguran yang belum mendapakan lapangan pekerjaan dan seluruh umat manusa
di dunia.
Lamongan, 01 April
2013
Hormat kami
Penyusun
ABSTRAKSI
Dalam
rangka meningkatkan dan mencerdaskan anak bangsa yang akhir-akhir ini mengalami
penurunan dimasyarakat indonesia khususnya pada kalangan pelajar yang banyak
melakukan tindakan-tindakan yang merusak moral dan agama seperti penggunaan
bahan-bahan adiktif dan psikotropika yang akan menyebabkan kecanduan yang akan
merusak akal dan jiwa. Yang mengakibatkan pemikiran kalangan remaja kini tidak
jernih, sebenarnya kalangan pelajar sebagai generasi penerus bangsa yang
memegang peran penting dan kunci untuk masa depan indonesia. Kondisi inilah
yang melatarbelakangi peneliti, untuk selanjutnya mengangkat sebuah judul
penelitian “peran pendidikan agama dalam membentengi pelajar dari bahaya narkoba”
(studi kasus di SMA Unggulan BPPT Yayasan Pondok Pesantren Al-Fattah).
Selanjutnya, peneliti membuat
rumusan diantaranya “1)Bagaimana bentuk peran pendidikan
agama Islam dalam membentengi pelajar dari bahaya narkoba? 2) Bagaimana
pengaruh pendidikan agama Islam dalam membentengi pelajar dalam bahaya narkoba?
Untuk tema penelitian
tersebut, peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara yang dilakukan
mulai tanggal 21-28 Maret 2013.
Dari penelitian,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1) Narkoba adalah barang yang sangat
berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian
seseorang menjadi semakin buruk. 2) Narkoba adalah sumber dari tindakan
kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum. 3) Menimbulkan
dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun
psikologis.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN............................................................................ iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
ABSTRAKSI....................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3.Tujuan Penelitian....................................................................................... 2
1.4.Manfaat Penelitian..................................................................................... 3
1.5.Batasan Masalah........................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Pendidikan Agama Islam ..................................................... 4
2.2. Pengertian Dan Macam-macam Narkoba............................................... 6
2.3. Bahaya Narkoba Bagi Remaja Atau Pelajar........................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Teknik
Yang Digunakan........................................................................... 9
3.2. Rancangan
Waktu.................................................................................... 9
3.3. Instrumen
Penelitian................................................................................. 9
3.4. Sumber Data
dan Sampel......................................................................... 9
3.5. Prosedur
Penelitian................................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Uji Coba Kekuatan......................................................................... 11
4.2. Analisis
Data............................................................................................ 11
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan............................................................................................... 25
5.2. Saran......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
adalah usaha secara sadar dan terencana yang dilakukan oleh guru kepada
muridnya sehingga diharapkan akan terwujudnya proses pembelajaran secara aktif
demi mengembangkan potensi murid atau peserta didik. Dalam dunia pendidikan,
pendidikan yang diberikan tidak hanya pengetahuan saja tetapi pendidikan agama
juga diberikan.
Pendidikan agama dalam
hal ini pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari
ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam. Ajaran-ajaran tersebut
terdapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits untuk kepentingan pendidikan. Mata
pelajaran pendidikan agama Islam tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk
menguasai berbagai ajaran Islam tetapi yang terpenting adalah bagaimana peserta
didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari.
Guru pendidikan agama
Islam merupakan orang yang mempunyai tugas ganda yaitu selain mengajar mereka
juga harus mendidik, baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Di dalam
mendidik para peserta didik seorang guru pendidikan agama Islam harus mengajarkan
pendidikan akhlak sehingga tercipta peserta didik (usia remaja) yang berakhlak karimah
dan terhindar dari kenakalan remaja, misalnya penyalahgunaan narkoba.
Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa
pemberontakan. Pada masa-masa ini, seorang anak ingin
mencoba-coba hal baru. Pada masa ini remaja mengalami pubertas yang seringkali
menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta mengalami
banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya. Akhir-akhir
sering kita mendengar bahkan melihat secara langsung remaja atau anak-anak di
bawah umur sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya.
Narkoba
sudah kita ketahui bagaimana dampak bahanya yang dapat merusak jiwa dan akal
seseorang dan berbagai efek bahaya sudah dijelaskan oleh pakar kesehatan begitu
pula mengenai penggunaan hukum narkoba telah dijelaskan oleh para ulama madzhab
sejak masa silam semua bahan tersebut menimbulkan kecanduhan dan jika
bahan-bahan tersebut di konsumsi maka akan sulit untuk menghentikannya,
sehingga banyak remaja yang kecanduan untuk mengkonsumsinya penggunaan
bahan-bahan akdetif dan pesikotropika tersebut dapat merusak sistem syaraf dan menimbulkan gangguan gangguan yang lainya.
Gangguan tersebut akan menurunkan kecerdasan, kesadaran manusia sehingga para
remaja indonesia tidak berfikir jernih jika keadaan tersebut di biarkan maka
akan semakin maraknya kenakalan para remaja khusunya para remaja indonesia.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, menjadi
daya tarik bagi penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul : ”PERANAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTENGI PELAJAR DARI BAHAYA NARKOBA. (STUDI
KASUS DI SMA UNGGULAN BPPT YAYASAN PONDOK PESANTREN
AL-FATTAH ) KABUPATEN LAMONGAN.”
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas kami dapat
membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk peran
pendidikan agama Islam dalam membentengi pelajar dari bahaya narkoba?
2. Bagaimana pengaruh
pendidikan agama Islam dalam membentengi pelajar dalam bahaya narkoba dari
bahaya narkoba?
1.3 Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut kami
memiliki tujuan :
1. Untuk
mengetahui bentuk peran pendidikan agama Islam yang diberikan untuk membentenggi
pelajar.
2. Untuk
mengetahui pendidikan agama Islam dalam pembentengan pelajar.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan tersebut peniliti memiliki
manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai
masukan bagi pelajar tentang dampak penggunaan obat terlarang.
2. Sebagai
pertimbangan bagi orangtua, tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendidik
anak-anak danpelajar khususnya para remaja untuk tidak terjerumus pada
penggunaan narkoba.
3. Sebagai
pengalaman bagi penulis dalam melakukan penelitian.
1.5 Batasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman atau
pengertian dalam menafsirkan istilah yang ada pada penelitian ini penulis perlu
mengemukakan batasan istilah. Adapun batasan istilah tersebut antara lain :
1. Peranan:
adalah peran serta, atau prilaku perbuatan dan pengarahan
ke arah yang positif yang dimaksud dalam tulisan ini adalah peranan
pendidikan agama Islam yang diberikan untuk membentengi pelajar dari narkoba.
2. Pendidikan
Agama: adalah pengajaran terhadap suatu pengetahuan Pendidikan yang
dimaksudkan di sini adalah pendidikan agama Islam.
3. Islam
adalah agama yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang dimaksud dalam tulisan
ini adalah agama yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad yang
berlandaskan pada al-Qur’an dan Hadist.
4. Pembentengan:
pengarahan, dan pengajaran serta tindakan yang diberikan kepada pelajar
dari narkoba melalui Pendidikan Agama Islam.
6. Narkoba:
adalah jenis obat-obat yang penggunaannya dilarang oleh Undang-Undang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat
beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3:
2002).
Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaramn islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup.
Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaramn islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup.
Menurut Dr. Armai
Arief, M.A pendidkan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan
manusia-manusia yang seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta mampu
mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah allah di muka bumi, yang bersandar
kepada ajaran Al-quran dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti
terciptanya insane-insan kamil setelah proses berakhir.
a. Tujuan Pendidikan Agama Islam
a. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan islam merupakan hal yang dominan
dalam pendidikan, rasanya penulis perlu mengutif ungkapan breiter, bahwa pendidikan
adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidika anak berarti bertindak dengan
tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secarah
utuh.
Pendidikan agama
islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslimyang terus
berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta
untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Secara umum, tujuan pendidikan agama islam terbagi
kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir, dan tujuan operasional,
tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai denagan semua kegiatan pendidikan
baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara adalah tujuan
yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang
direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan yang
dikehendaki agar peserta didik manusia-manusia yang sempurna (insane kamil).
Sedangkan tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan
sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.
Tujuan pendidikan agama islam dalam perspektif para
ulama muslim :
1.
Menurut abdul rahman shaleh mengatakan mengatakan bahwa pendidikan islam
bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah swt,
sekurang-kurangnya mempersiapklan diri kepada tujuan akhir, yakni beriman
kepada Allah dan tunduk serta patuh secara total kepadanya.
2.
Menurut Imam Al-Gazali mengatakan ada dua tujuan utama yakni, membentuk
insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan
membentuk insane purna untuk memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat.
3.
Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas pendidikan islam, hasan
lagulung mnjelaskan, bahwa tujuan pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan
hidup manusia, atau lebih tegasnya, tujuan hidup untuk menjawab persoalan,
untuk apa kita hidup yakni semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah swt.
2.2 Pengertian dan Macam-Macam Narkoba
Menurut WHO (1982), semua zat padat, cair maupun gas
yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh
secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana
dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal
Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba,
yaitu diantaranya adalah :
§ Narkotika adalah Zat
/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
§ Psikotropika Zat/obat
alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas mental dan perilaku
§ Zat adiktif adalah
Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat
menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok,
cofein.
2.3 Bahaya Narkoba Bagi Remaja
atau Pelajar
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di
kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku
generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di
kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus
bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur
syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya,
generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran
dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-
ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11
sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-
waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan
obat-obatan terlarang
Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika,
alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang
mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut).
Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun
istilah nafza lebih luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1)
candu, (2) ganja, dan (3) koka. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai
keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara
berulang-ulang atau berkesinambungan.
Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan
(sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang
sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34). Di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia
antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar.
Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba
biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok karena kebiasaan merokok ini
sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari
kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Bahaya Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya
semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai
24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak
atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan
nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba
Upaya Pencegahan Menggunakan
Narkoba
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi
tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua,
guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman
narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita
lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak
secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri
dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan
pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya
penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan
keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke
dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang
mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka
jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik,
pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba
yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya
tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba
tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan
tangguh di masa yang akan ating dapat terealisasikan dengan baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Teknik yang digunakan
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan penyebaran angkat dan studi literature.
3.2 Rancangan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan
waktu sebagai berikut :
1.
Masa Persiapan : 17-20 maret 2013
2.
Masa Penelitian Lapangan : 21-28 maret 2013
3.
Masa Pengolahan Data : 29-31 maret 2013
4.
Masa Penyusunan Laporan : 01-07 april 2013
3.3 Instrumen Penelitian
1.
Kegiatan penyebaran angket meliputi penyebaran
angket kepada ulama, guru-guru, pelajar dan masyarakat dengan hal-hal yang
terkait dengan bentuk peran pendidikan agama islam dalam membentengi pelajar
bahaya narkoba.
2.
Literature meliputi pencarian dibuku-buku dan
pencarian di internet.
3.4 Sumber Data dan Sampel
1.
Sumber penyebaran angket
a.
Para Ulama besar di Yayasan Pondok Pesantren
Al-Fattah.
b.
Guru-guru pendidikan agama islam.
c.
Pelajar yang mendapatkan pendidikan agama
islam.
d.
Masyarakat.
2.
Literature
yaitu untuk membuktikan kebenaran data yang kita pergunakan dan juga data yang
berkaitan dengan bagaimana Bentuk peran pendidikan agama dalam membentengi
pelajar dari bahaya narkoba yang berasal dari buku-buku maupun internet.
3.
Jumlah Sampel
Untuk kegiatan wawancara dan observasi,
jumlah sampel yang ada meliputi :
a.
Ulama Besar :
7 orang
b.
Guru-guru pendidikan agama islam : 63 orang
c.
Pelajar yang menerima tindakan pembentengan : 114 orang
d. Masyarakat :
56 orang
3.5 Prosedur Penelitian
1.
Membuat rencana penelitian tentang waktu dan
agenda kegiatan.
2.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan daftar
pertanyaan yang digunakan dalam penyebaran angket.
3.
Menganalisis permasalahan yang ada
berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket.
4.
Membuat laporan hasil penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
(peran pendidikan agama dalam membentengi pelajar dari bahaya narkoba)
4.1 Gambaran Secara Umum
Penelitian
ini menyebarkan angket sebanyak 240 angket isian yang kami sebar di empat
golongan yaitu Ulama Pengasuh Pondok Pesantren di Yayasan Pondok Pesantren
Al-Fattah, Guru-guru (SMA Unggulan BPPT Al-Fattah dan SMA Simanjaya), Pelajar
SMA Unggulan BPPT Al-Fattah (Siman, Sekaran, Lamongan) dan SMA 1 Simanjaya
(Siman, Sekaran, Lamongan), dan masyarakat sekitar daerah Sekaran. Dari seluruh
angket tersebut 100
kembali. Sehingga tanpa ada satupun angket
yang hilang.
NO
|
GOLONGAN
|
JUMLAH PENERIMAH
|
KETERANGAN
|
1.
2.
3.
4.
|
Ulama
Guru-guru
Pelajar
Masyarakat
|
7 orang
63 orang
114 orang
56 orang
|
|
JUMLAH
|
240 orang
|
Data di
atas diperoleh dari penyebaran angket yang telah kami sebarkan kepada para
ulama, guru-guru, pelajar dan masyarakat pada tanggal 21 Maret 2013. Data-data
yang ada tersebut berdasarkan hasil penyebaran angket berdasarkan
golongan-golongan tersebut.
4.2 Analisis Data
Hasil Angket yang kami sebar kepada
Pelajar di Yayasan Pondok Pesantren Al-Fattah Siman, Sekaran, Lamongan dengan
114 responden. Ketika menjawab pertanyaan ”Apakah anda mengenal narkoba ?”
sebanyak 100 % ( 144 responden ) menjawab ya, sebanyak 0 % ( 0 responden )
menjawab tidak, dan sebanyak 0 % ( 0 responden ) menjawab lain-lain.
Dari
tabel diatas terlihat jelas bahwa seluruh responden mengenal narkoba.
Menurut
mereka narkoba adalah bahan-bahan yang berbahaya yang dapat mengganggu
kesehatan tubuh.
Ketika
menjawab pertanyaan “Jenis narkoba apa saja yang paling anda ketahui ?”
sebanyak 20 % ( 23 responden ) menjawab sabu-sabu, sebanyak 37 % ( 42 responden
) menjawab ecstasy, sebanyak 43
.(
49 responden ) menjawab lain-
lain.
Responden
menyatakan jenis narkoba yang paling diketahui ketika masa-masa sekarang ini
adalah banyak jenis narkoba, diantaranya yaitu selain ecstasy dan sabu-sabu.
Ketika
menjawab pertanyaan “Dari mana anda mengenal narkoba ?” sebanyak 31 % ( 35
responden ) menjawab internet, sebanyak 51 % ( 58 responden ) menjawab teman,
sebanyak 18 % ( 21 responden ) menjawab lain-lain.
Dari
gambar di atas terlihat jelas bahwa teman menurut responden yang membuat mereka
mengenali narkoba, kebanyakan dari teman-temannya yaitu meliputi faktor
eksternal yang membawa pola perilaku pergaulan bebas.
Ketika
menjawab pertanyaan “Pernahkah anda mencoba narkoba ?” sebanyak 7 % ( 8
responden ) menjawab pernah, sebanyak 93 % ( 106 responden ) menjawab tidak
pernah, dan 0 % ( tidak ada responden ) menjawab lain-lain.
Dari
gambar di atas responden menyatakan pernah karena dia pernah mencoba-coba ketika
bergaul dengan teman yang mempunyai pergaulan bebas sehingga dia memperoleh
pengaruh dari temannya, responden menyatakan tidak pernah karena mereka
beranggapan bahwa narkoba itu membawa dampak yang negatif bagi kesehatan seperti perubahan dalam sikap fan kepribadian.
Ketika menjawab pertanyaan ”Apakah anda
seorang perokok ?” sebanyak 7 % ( 8
responden ) menjawab ya, sebanyak 88 % ( 100 responden ) menjawab tidak,
sebanyak 5 % ( 6 responden ) menjawab lain-lain.
Dari
gambar di atas terlihat jelas Responden menyatakan ya karena dia memang seorang
perokok yang tertular dari temannya sehingga menyebabkan kecanduan, dan
menyatakan tidak karena mereka beranggapan bahwa merokok dapat mengganggu
kesehatan terutama pada sistem pernapasan dan responden menyatakan lain-lain
karena mereka dulu pernah mencicipi rokok dan pada akhirnya mereka memurungkan
niatnya untuk jadi seorang perokok.
Ketika
menjawab pertanyaan ”Pernahkah anda mendapatkan pendidikan anti narkoba ?”Semua
responden menyatakan pernah hanya saja mereka memperoleh dari jalan atau
kegiatan yang berbeda. Responden menjawab 77 % ( 88 responden ) menyatakan iya
mendapatkan dari sosialisasi, sebanyak 5 % (6 responden) menyatakan iya
mendapatkan dari guru BK, sebanyak 18 % ( 21 responden) menjawab lain lain.
Dari
gambar di atas terlihat jelas responden menjawab sosialisasi karena mereka
telah mendapatkan pendidikan anti narkoba melalui sosialisasa-sosialisasi yang
telah mereka ikuti. Dan menjawab guru BK karena mereka dekat dan selalu diberi
motivasi oleh guru BK dan mereka menyatakan lain-lain karena mereka mendapatkan
pendidikan anti narkoba di banyak media ( TV, Internet dan media masa yang
lainnya ).
Ketika
menjawab pertanyaan ”Sudahkan anda melakukan pencegahan dari narkoba ?”
sebanyak73 % ( 83 responden ) menjawab sudah,sebanyak 18 % ( 21 responden
) menjawab belum pernah, dan 6 % ( 7
responden ) menjawab lain-lain.
Responden
menjawab sudah, karena mereka merasa bahwa narkoba memiliki banyak dampak yang
negatif bagi kehidupan dan merugikan banyak pihak yang menjadikan suramnya masa depan.
Responden menjawab tidak pernah karena
mereka merasa bahwa dirinya akan aman dari bahaya narkoba karena hidupnya
dilingkungan pesantren.
Ketika
menjawab pertanyaan ”Menurut anda ada atau tidak manfaat dari mengkonsumsi
narkoba?” sebanyak 0 % ( tidak ada responden ) menjawab ada, sebanyak 96 % (
109 responden ) menjawab tidak ada, dan sebanyak 4 % ( 5 responden ) menjawab
lain-lain.
Dari
gambar di atas terlihat jelas responden menyatakan tidak ada, karena narkoba
mempunyai dampak yang sangat buruk, dan merugikan kehidupan..
Ketika
menjawab pertanyaan “Bagaimana dampak penggunaan narkoba ?”
Sebanyak 77 % ( 88 responden ) menjawab
kecanduan, sebanyak 11 % ( 12 responden ) menjawab tambah sakit, dan sebanyak
12 % ( 14 responden ) menjawab lain-lain.
Responden
menyatakan dampak dari menggunakan narkoba kebanyakan kecanduan yang terus
menerus hingga menggerogoti kesehatan badan dan 11 % ( 12 responden ) menyatakan
merasa sakit setelah menggunakan narkoba karena berpendapat bahwa narkoba itu
berbahaya bagi kesehatan tubuh dan 12 % ( 14 responden ) menyatakan lain-lain
karena mereka mempunyai banyak dari dampak penggunaan narkoba diantaranya yaitu
rasa sedih, merasa bebas yang berlebih, rendahnya nilai agama dan pengetahuan,
suka memberontak, kecemasan dan depresi, mudah terpengaruh dan ingin
mencoba-coba.
Hasil keseluruhan angket
yang kami sebar kepada Ulama (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah), Guru-guru (yang
mengajar di SMA Yayasan Pondok Pesantren Al-Fattah), dan Masyarakat daerah
sekitar Sekaran dari 126 responden.
Ketika
menjawab pertanyaan ”Apakah anda mengenal narkoba ?” sebanyak 87 % ( 110 responden ) menjawab Ya, sebanyak 13 % ( 16 responden ) menjawab
tidak, dan tidak ada responden yang menjawab lain-lain.
Dari
tabel diatas terlihat jelas bahwa hampir seluruh responden mengenal narkoba.
Menurut mereka narkoba merupakan singkatan
dari narkotika dan obat-obatan terlarang jika dikonsumsi oleh manusia akan
menimbulkan dampak yang negatif dan berbahaya.
Ketika
menjawab pertanyaan ” Berapa jenis narkoba yang anda ketahui ?” sebanyak 17 % (
22 responden ) menjawab tidak tahu sama sekali, sebanyak 55 % ( 69 responden ) menjawab 5-10
jenis, dan sebanyak 28 % ( 35 responden )
menjawab lain-lain.
dari gambar di atas terlihat jelas banyak
mereka yang memilih lain-lain. Menurut mereka lain-lain yaitu banyak
jenis-jenis Nakoba yang diketahui yaitu sabu-sabu, heroin, morfin, kokain,
ganja.
Ketika
menjawab pertanyaan ” Adakah pelajar anda yang terlibat dalam penggunaan
narkoba ?” sebanyak 2 % ( 3 responden ) menjawab ada, sebanyak 90 % ( 113
responden ) menjawab tidak ada, dan sebanyak 8 % (10 responden ) menjawab tidak
tahu.
Dari penelitian tersebut terlihat tampak
lebih jelas bahwa lebih banyak pelajar yang tidak terlibat dalam narkoba.
Adakalanya pelajar yang terlibat dalam narkoba ini hanya sekedar remaj yang
ingin mencoba-coba terhadap zat psikotripika.
Ketika menjawab pertanyaan ” Sudakah anda
melakukan pencegahan narkoba terhadap pelajar ? sebanyak 71 % ( 89 responden )
menjawab sudah, sebanyak 29 % ( 37
responden ) menjawab tidak ada, dan sebanyak 0 % (0 responden ) menjawab lain-lain.
Dari gambar di atas terlihat jelas bahwa pencegahan narkoba menurut
responden di lakukan dengan cara melakukan kerja sama dengan pihak
yang berwenang seperti guru-guru BK untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya
narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Ketika
menjawab pertanyaan ” Dengan metode apa untuk membentengi pelajar supaya
terhindar dari narkoba ?” sebanyak 33 % ( 42 responden ) menjawab sosial,
sebanyak 50 % ( 63 responden ) menjawab agama, dan sebanyak 17 % ( 21 responden
) menjawab lain-lain.
Dari gambar di atas tampak jelas bahwa metode
sosial lebih mudah untuk membentengi pelajar dari bahya narkoba.
Ketika
menjawab pertanyaan ” Pola pendidikan seperti apa yang anda berikan untuk
membentengi pelajar dari bahaya narkoba ?” sebanyak 65 % ( 82 responden) menjawab penjelasan
keagamaan, sebanyak 25 % (31 responden ) menjawab pengawasan, dan 10 % (13
responden) menjawab memberi motivasi.
Dari
gambar di atas terlihat jelas bahwa responden menyatakan penjelasan ke agamaan
karena dengan agama akan menyedarkan pengguna narkoba dengan memperingat
ayat-ayat Allah SWT yang berisi larangan penggunaan narkoba. Dengan pengawasan
menurut responden pelajar di awasi agar terhindar dari narkoba. Memberi
motivasi maksudnya pengguna narkoba di beri nasehat sampai mereka sadar.
Ketika
menjawab pertanyaan ” Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mendekati
siswa yang terlibat dalam narkoba ?” sebanyak 28 % ( 35 responden ) menjawab 1
minggu, sebanyak 47 % ( 60 responden ) menjawab 1 bulan, dan sebanyak 25 % (31
responden ) menjawab lain-lain.
Dari gambar di atas terlihat jelas 1 minggu
merupakan metode yang cepat untuk menyadarkan pengguna narkoba. 1 bulan
merupakan metode untuk menyadarkan pengguna narkoba yang sudah berkecanduan.
Lain-lain maksudya lebih dari 1 bulan dan kurang dari satu minggu untuk
menyadarkan pengguna narkoba.
Ketika
menjawab pertanyaan ”Menurut anda bagaimanakah solusi terbaik dalam membentengi
pelajar dari bahaya narkoba?” sebanyak 17 % ( 22 responden ) menjawab tidak
tahu sama sekali, sebanyak 75 % ( 94
responden ) menjawab melaporkan pengguna narkoba ke pihak, sebanyak 15 %
( 19 responden ) menjawab menegur, dan 10 % ( 13 responden ) menjawab
lain-lain.
Dari gambar
di atas terlihat jelas bahwa ada banyak cara untuk membentengi pelajar dari
bahaya narkoba di antaranya melaporkan kepada pihak yang berwajib maksudnya
melaporkan pengguna narkoba ke pihak pihak yang bersangkutan seperti
kepolisian. Menegur maksudnya mereka menasehati secara halus. Lain-lain maksudnya
melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak
secara rutin, pendampingan orang tua, pendidikan agama dan moral harus di
tekankan.
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan
bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang
menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas
yang bisa merusak norma dan ketentraman umum.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada
tubuh baik secara fisik maupun psikologis
5.2 Saran
1.
Bentuk peran pendidikan agama Islam
dalam mencegah
penyalahgunaan narkoba sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh guru pendidikan Islam yang ada.
penyalahgunaan narkoba sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh guru pendidikan Islam yang ada.
2.
Diperlukannya upaya melalui pembelajaran di dalam kelas (Intrakurikuler) dan
pengembangan pembelajaran di luar kelas (Ekstrakurikuler)
3.
Didalam pandangan Agama narkoba adalah barang yang merusak akal
pikiran, ingatan, hati, jiwa, mental dan kesehatan fisik.
4.
Pendidikan Agama Islam sangat perlu dilaksanakan sejak dini. Bukan hanya
itu, bahkan anak yang masih dalam kandungan Sang Ibupun usaha mendidik anak
tersebut sudah harus dilaksanakan yaitu dengan jalan kedua orangtuanya selalu
berakhlak dan berbudi baik, menyempurnakan ibadah, memperbanyak bersedekah,
membaca Al Qur’an, berpuasa, dan berdoa kepada Allah dengan tulus agar anak
yang akan lahir nanti dalam bentuk fisik yang sempurna dan merupakan anak yang
berjiwa shaleh.
DAFTAR PUSTAKA
§ Simuh, dkk., Tasawuf
dan Krisis, Semarang, Pustaka Pelajar, 2001.
§ M. Arief Hakim,
Bahaya Narkoba Alkohol : Cara Islam Mengatasi, Mencegah dan Melawan, Bandung :
Nuansa, 2004..
§ Kartono, Kartini,
1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
§ Mangku, Made Pastika,
Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba Sejak
Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
.
Dari Internet
Angket Ulama, Guru Dan Masyarakat
Peran
pendidikan agama dalam membentengi
pelajar dari bahaya narkoba
1. Apa Anda mengenal narkoba?
a. Ya b.
Tidak
2. Berapa jenis narkoba yang anda ketahui ?
3. Bagaimana tanggapan anda mengenai narkoba?
4. selama ini adakah murid anda yang terlibat
dalam penggunaan narkoba?
a. Ada b.
Tidak ada
5. sudahkah anda melakukan pencegahan narkoba
terhadap pelajar ?
a. Sudah b.
Belum
6. Dengan metode apakah anda membentengi
pelajar supaya terhindar dari narkoba ?
a.
Sosial b. Agama c. Budaya d. Pendekatan khusus
7. Pola Pendidikan agama seperti apa yang
anda berikan untuk membentengi pelajar dari bahaya narkoba?
8. Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk
mendekati siswa yang terlibat dalam narkoba?
a. 1 – 5 jam b. 1 – 3 hari c. 1 minggu d. 1
bulan
9. Bagaimana bentuk peran anda dalam
membentengi pelajar dari bahaya narkoba?
10. Menurut anda bagaimanakah solusi terbaik
dalam mebentengi pelajar dari bahaya narkoba ?
Angket Siswa
Peran
pendidikan agama dalam membentengi
pelajar dari bahaya narkoba:
1. Apakah anda mengenal narkoba ?
a. Ya b.
Tidak
2. Jenis apa saja narkoba yang anda kenal ?
3. Dari mana anda mengenal nrkoba ?
4. Pernakah anda mencoba narkoba?
a.
Pernah b. Tidak pernah
5. Apakah anda seorang perokok ?
a.
Ya b. Tidak
6. Jika anda pernah, di manakah anda
mendapatkan narkoba ?
7. Pernakah anda mendapatkan pendidikan anti
narkoba ?
a. sudah b. Belum
8. Sudahkah anda melakukan pencegahan dari
narkoba ?
a. Sudah b.
Belum
9. Menurut anda ada atau tidak manfaat dari
mengonsumsi narkoba ?
a. Ada b.
Tidak
10. Jelaskan dampak penggunaan narkoba ?
Lampiran 1
Berdasarkan
penyebaran angket yang kami lakukan selama tanggal 21 – 28 maret 2013.
Berikut
ini adalah daftar nama Ulama(YayasanPondokPesantren Al-Fattah) yang ikut
berpartisipasi dalam pembuatan Karya Ilmiah kami :
1. Nukh khozain, M.Ag
2. Drs. H. Masnif, M.Ag
3. Drs. H. Abu Amar, M.Ag
4. Drs. Abd. Manan, MM.Pd
5. Ismail Fahmi, S.Ag
6. Drs. H. M. soefyanTs.
7. Slamet
Ma’ruf, MQ
Berdasarkan
penyebaran angket yang kami lakukanselamatanggal 21 – 28 maret 2013.Berikut ini
adalah daftar Guru-guru (SMA Unggulan
BPPT Al-Fattah dan SMA 1 Simanjaya) yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan
Karya Ilmiah kami :
1. Yuli Nur Vita, AmdKep
2. Damsiki, S.Si
3. Dina Widyawati, S.Pd
4. M. KhoirunNafi’,SE
5. Sri Lestari S.Pd
6. Farihatulummah, S.Si
7. Faridatussa’adah, S.S
8. AndiSuanti, S.S
9. SyukurS.Pd
10. SudartoS.Pd
11. NurZaini, M.S.I
12. Mar’atulLuthfiyah, S.Pd
13. Marlik, S.Ag
14. JundatulUlya, M.S.I
15. Dra. Pujiwati
16. SitiMufarrohah, S.Pd
17. Nurofik, S.Pd
18. DwiPranoto, S.Pd
19. M. IlhamRosyadi, S.Pd
20. Supriyono, S.pd
21. M. HasanZaki, S.Pd
22. Dra. Asmaiyah
23. SitiAlimah, S.Pd
24. Marzuki, S.Pd
25. M Sya’roni, M.S.I
|
26. M. Imam Makrus, S.Hi
27. Kamim, S.Pd
28. Drs. NurArifin
29. Ahmad Nurhadi, S.Pd
30. Drs. LilisKhusniawati
31. Drs. Syarifuddin, S.Pd
32. Drs. Ahmad Arifin
33. Mujiono, S.Pd
34. M.HasanZaki, S.Pd
35. Abd. Rohim, S.A
36. Drs. Abdus Salam
37. Supriono, S.pd
38. Anwar Rohim, S.Pd.S.Ag
39. Marini S.Pd
40. NurSaidahS.Pd
41. SirojulMunirS.Pdi
42. Ahmad Munir Hamid, S.E
43. Riva WahyuniS.Pd, M.Pd
44. Ali Maftuhin, S.Pd
45. M. wahib, S.Ag, S.Si, M.M.Pd
46. Masrukiyah, S.Pd
47. Manshur, S.Pd
48. Drs. SupriyantoHelmiTanjung
49. MawaddaturRohmah, S.Pt,M.Si
50. Anhori, SH, S.Ag
|
51. Edi purwanto, S.Pd
52. Yuniarti, S.Pd
53. Zuni aliatin, S.Si
54. Nur Hakim, S.Pd
55. EdyPurnomo, S.Pd, S.kom
56. Ilyas, ST
57. RahmadHeri, S.Pd
58. Irayana, S.Pd
59. Anas, S.Pd
60. Abdul Rahman, S.Pd
61. Muhtarom, S.Ag
62. MujibMusbah, S.Pd
63. MiftahulKhoiri, S.Pd
|
Berdasarkan penyebaran angket yang
kami lakukan selama tanggal 21 – 28 maret 2013.Berikut adalah masyarakat Ds.Pelangwot Kec.Laren Kab. Lamongan yang
ikut berpartisipasi dalam pembuatan Karya Ilmiah kami :
1. Ainulyaqin
2. Soepratikno
3. Matramu
4. NurHadi
5. ArifEfendi
6. David Efendi
7. Ummusaidah
8. Tasmunten
9. H. Maryam
10.
Siti
Muta’alimah
11.
Suprayetno
12.
Iswatun
13.
Sutriyani
14.
Khunaini
15.
HeriPurwanto
16.
Ach.
Bashori
17.
WahyuBasuki
18.
Samudi
19.
Nasta’in
20.
Mustaqim
21.
Anton
Firdaus
22.
Edi
Siswanto
23.
Moh.
Bambang
24.
Ahmad
maliki
25.
Makin
|
26. Mundhiro
27. Matmunir
28. Khusmawaroh
29. Khofiyatus Sholihah
30. Nuru lkhasanah
31. Syarofah
32. Ahmad Subakin
33. Arif Firdaus
34. Amamal Karimah
35. Ucik Nur Diana
36. Ummu Faizah
37. Siti Aminah
38. Karnoto
39. Warina
40. Abdul salam
41. Siti Arifah
42. Kasnan
43. sumiati
44. S.L. Fitriyah
45. Abdullah Faqih
Tsani
46. Ainul Ghufron
47. Izatul Qoyyimah
48. Anifatul Karimah
49. Ummu Shofiyah
50. Rini Musaiyadah
|
51. Faisatun Nasihah
52. Renny Novita Sari
53. Rovi Nur Imamah
54. Usdiana
55. Dian Eka Lestari
56. Sabari
|
Berdasarkan penyebaran angket yang
kami lakukan selama tanggal 21 – 28 maret 2013.berikut adalah pelajar (Sma
Unggulan Bppt al-fattah dan sma 1 simanjaya) yang ikut berpartisipsi dalam pembuatan
kir ini :
Isnaini
fauziatun nisya
Ahmad
dzulfikar arif
Ambarwati
mawaddaturrohmah
Eva
maskuria maghfiroh
Fajaria
isma wardani
Fitri
nur inayati
Frida
aulia
Grafecia
lorca
Hidayatul
maulidta
Hikmah
nur indah sari m.
Lulus
hafizd suasono
Muhammad
mikail an-nubli
Muhammad
narjul ghufron
Muhammad
yusuf trinanto
Nimas
ayu rahmawati nur asia
Nova
rusydiani putri
Nr.
Lailal adib nasrulloh
Nur
eli zayati
Nur
hisbiyatul jannah
Nur
milatus sa`idah
Philo
mushofi el haries
Rhisa
dwi juniarti
Rizka maulia anggrainy
Rora istidamatul mahbubah
Achmad reza pahlevi
Fajar challis majid
Fatiya nur azizah
Ilhami itsnanisa hilma
Isha farah aulia
Kiki shofa uswa
Laela rizka fajriati
M. Isa fakhri
May vista adriyati n.
Mazro`atun nisrin
Nabela atika sofia
Nita nur mazidah
Nur avida azlina
Nuris sabith salafi
Rahmad rizqun mubarok
Sitimutaalimah
Siti nurafifa
Surya kelana amurwabumi
Syahrul arfian
Hilyatun nahdliyah
Muhammad hanan eritama
Nadiyah fera aronika
Robbi ramadhananda
Abu khasan almusafak
Achmad yasin
Ainia gita tiara shanti
Alkhabib luthfi efendi
Arfa`atul maisyah
Dwi putrid mufidatul oktavia
Dyah miftachul rizki
Fauzan al haqqyuandri
Imam khanifazaras`ari
Itsna yulia cahyani
Jenny ayu rahmawati
|
Aimy hildayah
Annisa rahmaniyah afifah
Auda rizqi aulani
Dicky ari anggriawan
Elisa putri
Elmy nur rohmah
Hilmy ishar ikhsani
Ika dhian ayu alfiyanti
Kholid syaifudin salam
Kory ulama sari budiarti
Lailatul badriyah
Lathifatul falihah
Layli fitriyanti
Muhammad daniyal
Nur azizah
Nur elmi sholihah mirna syafi`i
Nuzulatur rohmah syafitri
Saily rizqiya
Tafdhilah ziyyah suryani
Yrbayanti putri zaekhah
Zudan firmansyah
Achmad rosyik ilmi
Annisa fitriana efendi
Azean nur amira
Eka via masluhah
Uria rita sa`ida
Wahyu febry fitriyanto
Zahrotin nissa`
Ach. Alif assidqy
Afifah eka kurnia dewi
Ahmad dlobit haqil
Bikrotul azizah
Durrotul uliyah
Eka nur adelia
Faiqotin aidah khusnaini
Fajar maulana
Firas fitriana
Indri evita sari
Irene viakami agustin
Isma mahmudah
Malahah fiqly labibah
Mohammad hafidz firmansyah
Muhammad firman
Mohammad rafly dwi oktavian
Ni`matus salma
Nur melisa wulan sari
Rozak muzaiazhari
Shofi amaliya
Ahmad alfian majid
Ahmad naufal al yafi`
Alvy berlian indah maluvy
Dhendy priyanugraha
Enis yulindaroidatin
Ery sanjaya putra
Moh. Hamzah hisbullah
Meyra marantika
|
0 komentar:
Posting Komentar